Menuju konten utama
Seni Budaya

Mengenal Pakaian Adat Bali Wanita dan Pria serta Maknanya

Berikut ini penjelasan tentang pakaian adat Bali wanita dan pria serta makna atau filosofinya.

Mengenal Pakaian Adat Bali Wanita dan Pria serta Maknanya
Pengantin Bali. foto/IStockphoto

tirto.id - Bali adalah pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata, karena keindahan alamnya, serta kekayaan budaya dan adat istiadatnya. Salah satu sumber kekayaan budaya yang menjadi ikon Pulau Dewata adalah baju adat Bali.

Baju adat Bali, baik untuk Wanita dan Pria, memiliki elemen-elemen dan ciri khas masing-masing. Selain itu, baju adat khas Bali ini juga memiliki makna yang sangat dalam.

Agar lebih mengenal pakaian adat Bali, baik untuk wanita dan pria, berikut adalah gambaran baju tradisional Bali.

Elemen Baju Adat Bali Wanita

Dalam Pergub Bali No.79 Tahun 2018 disebutkan bahwa baju adat Bali untuk wanita terdiri dari sejumlah elemen, di antaranya adalah:

- Sanggul

Sanggul ini adalah tata rambut khusus saat seorang perempuan mengenakan pakaian adat Bali.

Ada 3 bentuk sanggul yang umumnya dipakai, di antaranya adalah:

  1. sanggul atau pusung Gonjer : untuk wanita yang masih lajang
  2. sanggul atau pusung Tagel : untuk wanita yang sudah menikah
  3. sanggul atau pusung kekupu : untuk wanita yang berstatus janda
- Bunga

Bunga adalah bagian dari pakaian adat Bali yang berfungsi untuk mempercantik penampilan secara keseluruhan. Bunga digunakan sebagai aksesori pada bagian kepala yang diselipkan di telinga atau di rambut. Bunga yang digunakan adalah bunga cempaka atau kamboja.

- Kebaya

Perempuan Bali mengenakan kebaya yang biasanya terbuat dari kain dengan motif sederhana berwarna cerah. Kebaya yang digunakan adalah kebaya lengan panjang.

Untuk sembahyang ke Pura, motif kebaya dipilih biasanya didominasi warna putih ataupun kuning. Sedangkan saat melayat dipilih kebaya berwarna hitam.

- Kamen

Kamen adalah kain bawahan yang dililitkan di pinggang ke bawah dari arah kiri ke kanan. Kamen harus menutupi tubuh bagian bawah, minimal sebatas 1 telapak tangan di bawah lutut.

- Bulang pasang atau senteng

Senteng adalah selendang yang dipakai dan diikatkan di pinggang. Warna yang dipilih bisa beragam sesuai selera, namun warna yang umum digunakan adalah warna kuning.

Makna dari senteng ini adalah agar wanita Bali bisa menjaga rahimnya dengan baik, serta mampu mengendalikan tingkah lakunya.

Elemen Baju Adat Bali Pria

Sementara itu, untuk pria, baju adat Bali ini juga terdiri dari sejumlah elemen, di antaranya adalah:

- Udeng

Udeng adalah ikat kepala yang dikenakan pada bagian kepala pria. Udeng digunakan saat ibadah atau saat upacara adat.

Bagian depan udeng berbentuk lancip ke atas, serta disimpulkan pada bagian tengah. Udeng ini menyimbolkan pengendalian diri, serta bagaimana seseorang harus memusatkan pikirannya saat beribadah.

- Baju

Baju berbentuk safari atau kemeja adalah atasan yang direkomendasikan untuk dikenakan oleh pria Bali. Kadangkala, beberapa hanya mengenakan kaos berkerah. Tidak ada aturan khusus untuk atasan pada pria, yang penting rapi, bersih dan sopan.

- Kamen

Kamen adalah kain yang dikenakan oleh pria Bali yang menggantikan celana. Kamen adalah kain dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter.

Kamen dipakai melingkar dari kiri ke kanan, dari pinggang ke bawah, lalu diikatkan pada pinggang. Bagian depan bawah kamen dibuat lancip menghadap ke bawah. Hal ini melambangkan penghormatan kepada Ibu Pertiwi.

- Kampuh atau kain saput

Di luar kamen, diikatkan kain penutup bernama kampuh atau kain saput. Kampuh bentuknya lebih kecil dan desainnya berbeda dengan kamen.

Kampuh digunakan secara melingkar pada pinggang dari kiri ke kanan, dan ujung bawahnya lebih pendek dari kamen. Kampuh ini berfungsi untuk menutup lekuk tubuh.

- Umpal

Umpal atau selendang digunakan untuk mengikat kamen dan kampuh di pinggang. Tujuannya agar kampuh tidak jatuh.

Umpal adalah selendang kecil yang diikatkan dengan simpul hidup di sebelah kanan. Ujung dari umpal ini harus terlihat di bawah ujung baju. Umpal ini merupakan simbol agar para pria bisa mengendalikan semua hal buruk.

Makna Pakaian Adat Bali

Dilansir artikel bertajuk Pakaian Adat Bali, baju adat Bali memiliki filosofi yang sangat dalam.

Sumber filosofis dari pakaian adat Bali ini adalah ajaran Sang Hyang Widhi, yaitu Tuhan yang memberi keteduhan, kedamaian dan kegembiraan kepada seluruh umatnya.

Simbol penggunaan pakaian adat Bali ini pada dasarnya adalah kepatuhan terhadap Sang Hyang Widhi.

Sementara itu, dasar konsep dari pakaian adat Bali ini adalah konsep Tapak Dara (Swastika). Konsep Tapak Dara ini disebut sebagai Tri Angga, yang terdiri dari:

  • Dewa Angga: dari leher ke kepala
  • Manusa Angga: dari atas pusar sampai leher
  • Butha Angga: dari pusar sampai bawah

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno