tirto.id - Ikan aligator yang diunggah Yusuf Mansur di akun instagram pribadinya mendadak viral karena ada pengikutnya yang menyebutkan bahwa memelihara ikan-ikan berbahaya dapat dikenai hukuman pidana penjara 6 tahun dan denda Rp1,5 miliar.
Dalam unggahannya, pria yang berprofesi sebagai pendakwah dan ustad ini mengatakan bahwa ikan aligator merupakan peliharaan seorang santrinya di pesantren Daarul Quran, Tangerang dan dipelihara sejak ikan tersebut masih kecil
"Ikan Aligator di kolam pohon jamblang di DQ Ketapang Tangerang. Dari kecil nih... Punya santri... Met shalawat ya. Met sedekah..." tulis Yusuf Mansur di akun Instagramnya, Kamis (23/7/2020).
Menanggapi unggahan soal ikan aligator itu, pengikut Yusuf Mansur dengan akun @bangben0206 memberikan komentarnya.
"Maaf Ustadz Yusuf, terkait memelihara ikan aligator ini tertuang dalam Undang-undang 31 Tahun 2004 yang diubah menjadi Undang-undang 45 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014. Sesuai aturan, mereka yang memelihara ikan-ikan berbahaya dapat dikenai hukuman pidana penjara 6 tahun dan denda Rp1,5 miliar. Sementara, jika melepasliarkan ke perairan umum bisa dikenai hukuman pidana penjara 10 tahun dan denda Rp2 miliar. Dinilai berbahaya karena sifatnya invasif dan merusak ekosistem alami," ujarnya.
Ikan Aligator merupakan salah satu spesies ikan langka dan purba yang sudah ada jauh sebelum Homo erectus mendaki dari Afrika 1,8 juta tahun yang lalu.
Pada kenyataannya, The Vergemewartakan bahwa ikan aligator sudah lebih dulu hidup mendahului umat manusia. Selama beberapa ratus tahun terakhir, manusia telah dalam proses memberantas ikan yang memiliki nama latin Atractosteus spatula ini.
Dan pada akhirnya, kasus ikan aligator yang juga dikenal sebagai alligator gar ini menimbulkan pertanyaan yang menarik yakni, apakah hewan jelek ditakdirkan di era kepunahan spesies massal?
Ciri Fisik Ikan Aligator
Ikan aligator termasuk keluarga ikan dengan tubuh serta rahang yang panjang, gigi tajam, dan memiliki sisik keras yang telah berada di planet ini setidaknya selama 100 juta tahun.
Menurut World Wild Life (WWF), berat ikan aligator (alligator gar) di perairan sungai Mississippi bisa mencapai 137 kg dengan panjang 305 cm atau 3 meter lebih.
Ikan aligator berkembang pesat di Lembah Mississippi Amerika Utara hingga abad ke-19, para nelayan yang ada di lokasi itu menyebutkan ikan aligator sebagai "bajak laut sungai" dan mereka biasanya mengonsumsi sendiri ikan buruannya setiap 36 jam.
Dalam upaya untuk mengusir ikan aligator, para nelayan membuat kebijakan membunuh saat melihat, menangkap, menombak, menembak, dan, meniup ikan aligator ke udara dengan tongkat dinamit.
Saat ini jumlah ikan aligator sudah banyak berkurang dan sebagian besar hanya terdapat di bagian selatan Lembah Mississippi - Alabama, Louisiana, Mississippi, dan sejenisnya.
Keunikan Ikan Aligator
Berikut ini beberapa keunikan ikan aligator seperti dilansir dari laman Animals:
1. Ikan Aligator Tidak Memiliki Hubungan dengan Aligator Lainnya
Alligator gar sedikit berbeda, meskipun struktur wajah khasnya mencakup paruh pendek, lebar, berbentuk sekop yang membuatnya menonjol di antara sesama aligator.
Seperti jenis aligator lainnya, mereka bisa sangat besar, beratnya mencapai 159 kilogram (159 kilogram) dan panjangnya lebih dari 10 kaki (3 meter).
Kulit alligator gar yang unik berwarna coklat gelap adalah salah satu ciri yang secara historis menjadikan hewan tersebut komoditas panas bagi manusia.
Sisik yang tebal dan tumpang tindih (dikenal sebagai timbangan ganoid) telah digunakan untuk membuat perhiasan dan peralatan, serta sejumlah besar produk kulit dan minyak kulit telah digunakan sebagai pengusir serangga.
2. Apakah Ikan Aligator Suka Menggigit?
Meskipun spesies aligator seperti buaya akan mengamuk jika terancam tampak berbahaya, belum pernah ada serangan yang diverifikasi pada manusia oleh ikan aligator, walaupun mereka memiliki gigi tajam.
Pertumbuhan alligator gar umumnya lambat dan telat untuk mencapai kematangan seksual. Mereka agregat dan bertelur di habitat khusus. Semua ini membuat mereka rentan terhadap penangkapan ikan berlebihan atau degradasi lingkungan.
3. Alligator Gar Dapat Dimakan, Tapi Tidak Enak
Sementara nelayan yang berpengalaman dapat menikmati sensasi mengejar dan menangkap spesies khas, namun tidak ada yang benar-benar ingin memasak mereka untuk makan malam.
Ikan itu sendiri secara teknis dapat dimakan, tetapi bukan pilihan makan yang bagus karena beberapa alasan. Semua telur ikan aligator beracun dan tak layak dimakan, serta kualitas dagingnya juga buruk.
Selain itu, semua ikan aligator memiliki lapisan timbunan ganoid seperti baju besi tebal di seluruh tubuh mereka sehingga akan sangat sulit untuk memprosesnya.
Ikan aligator hanyalah salah satu contoh spesies ulet yang telah memukau para ahli selama berabad-abad.
"Tujuh spesies gar yang hidup adalah sisa-sisa dari pembagian ikan purba yang berasal dari periode cretaceous awal (sekitar 118 juta tahun yang lalu)," kata Robert H. Robins, Manajer Koleksi di Divisi Ichthyology, Museum Sejarah Alam Florida.
"Lima spesies yang hidup berasal dari Amerika Utara bagian timur, dan masing-masing satu dari Amerika Tengah dan Kuba. Mereka benar-benar ikan yang sangat istimewa dengan rencana tubuh dan biologi yang luar biasa sukses yang benar-benar telah teruji oleh waktu," pungkas Robin.
Editor: Agung DH