tirto.id - Rangkaian acara HUT RI dimulai dengan kirab bendera pusaka Merah-Putih, yang dimulai dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana Merdeka. Dalam aktivitas tersebut, ada parade dari marching band yang akan mengiringi sampai berputar di Patung Kuda, Merdeka Selatan.
Sejumlah masyarakat diizinkan untuk menghadiri acara yang digelar di Monas pukul 08.10 WIB tersebut. Adapun di Istana Merdeka rangkaian kegiatan menyambut ulang tahun kemerdekaan RI sudah digelar mulai jam 07.25 WIB.
Khusus untuk di lokasi ini, ada 8.000 tamu undangan yang bisa melihat acara secara langsung. Sedangkan untuk yang tak mendapatkan undangan, dapat melihatnya melalui live streaming. Sehingga, acara tersebut dapat diakses di mana-mana.
Sehubungan dengan kegiatan menyambut kemerdekaan RI ke-78, ada Kereta Kencana Ki Jaga Rasa yang digunakan untuk membawa bendera pusaka.
“Ini sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya kepada Presiden Jokowi yang setiap tahun memberikan tugas mulia pada Ki Jaga Rasa,” ungkap Dedi Mulyadi, dilansir dari Antaranews.
Jika dihitung lengkap dengan peringatan Kemerdekaan RI 2023, Ki Jaga Rasa telah genap membawa bendera pusaka sebanyak empat kali. Lantas, apa makna dari Kereta Kencana Ki Jaga Rasa? Bagaimana sejarah kereta ini?
Makna dan Sejarah Kereta Kencana Ki Jaga Rasa
Dedi Mulyadi yang juga anggota DPR RI adalah pemilik Kereta Kencana Ki Jaga Rasa. Ia menyimpan kereta kencana tersebut di Purwakarta, sejak 2008 silam ketika ia menjadi Bupati Purwakarta.
Setelah berhenti tugas dari jabatan tersebut, Dedi kemudian memindahkan Ki Jaga Rasa ke rumahnya, di Lembur Pakuan, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Kereta Kencana Ki Jaga Rasa dianggap sebagai simbol seorang pemimpin, di mana ia bisa melindungi, menjaga, serta mengayomi masyarakat dengan penuh perasaan.
Bukan hanya itu, makna kereta kencana Ki Jaga Rasa dapat disebut sebagai pemimpin yang dapat menjaga perasaan kepada masyarakatnya. Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut, maka pemimpin dapat memiliki kepekaan dan empati sosial.
Adapun sejarah Ki Jaga Rasa sendiri didasarkan pada semangat masa lalu seorang pemimpin dataran Sunda yang dianggap kualifikasinya paling baik. Sejarah tersebut ingin digunakan untuk membangun masa depan yang berwujud realitas.
Sebut saja salah satu pemimpin Sunda yang bernama Prabu Siliwangi, yakni dari Kerajaan Pajajaran. Dari nama kerajaan tersebut, Pajajaran punya arti “sejajar”. Dengan begitu, semua hak-hak dan strata sosial semua manusia akan serupa.
Atas dasar sejarah pemimpin Sunda di masa lalu, Dedi pun pada akhirnya menyimbolkan semangat kepemimpinannya lewat Kereta Kencana Ki Jaga Rasa.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Nur Hidayah Perwitasari