tirto.id -
Jagat Nusantara merupakan platform digital lokal berbasis interaksi sosial di dunia virtual yang dihadirkan oleh PT Avatara Jagat Nusantara serta dapat diakses publik melalui situs dan aplikasi mobile.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada sore hari ini saya luncurkan Jagat Nusantara," ujar Presiden dalam peluncuran platform Jagat Nusantara, di Jakarta, Jumat petang seperti dilansir dari laman Antara.
Presiden tidak menyampaikan sambutan pada acara tersebut. Namun panitia Jagat Nusantara memutar video Jagat Nusantara dengan avatar Presiden mengajak para pengguna lain masuk ke dunia virtual.
Dalam video tersebut avatar Jokowi mengajak para pengguna lain berkumpul di dunia virtual Ibu Kota Nusantara.
"Ayo ikut saya. Selamat datang di Ibu Kota Nusantara. Di sini kita dapat berkumpul, berkreasi dengan saudara-saudara kita," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mengatakan di dunia virtual IKN, para pengguna bisa berkesempatan bertemu orang-orang hebat, memperkenalkan produk-produknya secara nasional maupun global. Selain itu, para seniman Tanah Air bisa menikmati hasil dengan menggelar konser musik.
"Ini akan menjadi pengalaman seru. Ayo generasi muda, mari kita bangun Ibu Kota Nusantara bersama-sama melalui inovasi dan kreativitas kita," seru Jokowi.
Co-Founder dan CEO Jagat Barry Beagen menyatakan melalui Jagat Nusantara pengguna dapat memanfaatkan jagat untuk mengadakan rapat, pertemuan, nonton bareng film, konser virtual, pertunjukan dan "showcase" karya digital, dan interaksi lainnya secara imersit, baik melalui telepon genggam ataupun web.
Menurutnya, Jagat Nusantara akan dikembangkan secara bertahap dengan mengumpulkan berbagai masukan dan menganalisis perilaku in-app dari pengguna untuk membuat lebih banyak inovasi di jagat sebagai platform yang inklusif yang dapat memenuhi kebutuhan ekspresi masyarakat Indonesia.
Founding Chairman Jagat Wishnutama Kusubandio menyampaikan pihaknya akan terus mengembangkan platform Jagat Nusantara. Dia berharap generasi muda bisa ikut dalam platform itu sebelum dan sesudah IKN terbentuk.
Editor: Iswara N Raditya