tirto.id - Stand up comedy atau lawakan tunggal didefinisikan sebagai pertunjukkan komedi modern. Orang yang bertugas menunjukkan komedinya disebut sebagai komika atau komedian.
Dalam dunia stand up comedy, komika akan tampil di hadapan para penontonnya secara langsung. Selain itu, beberapa di antaranya juga ada yang didokumentasikan lewat video untuk ditonton pada lain waktu.
Saat ini, terdapat banyak media yang menyiarkan aksi stand up comedy lewat akun Youtube. Tayangan bisa meliputi stand up record atau siaran langsung.
Masih berhubungan dengan komika, mereka yang tampil dan menunjukkan komedi disebut sedang open mic. Hal ini berlaku mulai dari komika yang berkomedi di tingkat amatir sampai ranah profesional (kompetisi).
Panji Pragiwaksono dalam Merdeka dalam Bercanda (2012, hlm. 14), menyebut open mic sebagai laboratorium para komedian. Di aktivitas tersebut, mereka bisa melakukan pelatihan mental serta cara berkomedi yang sesuai.
Terlepas dari itu, stand up comedy ternyata dipenuhi oleh istilah-istilah di dalam pelaksanaannya. Istilah ini mencakup berbagai macam teori komedi hingga sekadar definisi reaksi dari penontonnya.
Istilah-Istilah dalam Stand Up Comedy
Menurut Ramon Papana dalam Buku Besar Stand Up Comedy Indonesia (2016, hlm. 5), komedian biasa membawa suatu cerita singkat yang sifatnya lucu.
Selain itu, ada juga komika yang melakukan aksinya lewat alat bantu tertentu. Misalnya suara perut, boneka, atau alat musik.
Pada intinya, mereka ingin membuat para penontonnya tertawa. Semua teori dan reaksi dalam penampilan komika itu terkandung di dalam istilah stand up comedy berikut.
1.Set up
Dalam sebuah pertunjukan, komika akan membuat pengantar terlebih dahulu sebelum menunjukkan bit atau jokes.
2. Bit
Istilah ini didefinisikan sebagai lawakan dasar dalam stand up comedy. Kerap disebut sebagai jokes, ada juga “blue bit” yang cenderung mengungkapkan kata kasar agar penontonnya tertawa.
3. Punch line
Setelah melakukan set up, komika akan memperoleh puncak tawa bit pada bagian punch line. Dengan begitu, bit atau jokes yang membuat penonton tertawa lepas bisa dianggap punch line juga.
4. Act out
Berbeda dari tiga istilah sebelumnya, act out memberikan kesan lucu dengan cara bergerak. Dengan aktivitas fisik yang di luar dugaan dan dimengerti penonton, biasanya penggunaan teori stand up comedy ini berhasil.
5. Heckler
Pada saat komika sedang beraksi di atas panggung, biasanya ada saja orang yang berteriak. Orang tersebut berpotensi mengganggu penampilan komika dan disebut sebagai heckler.
6. Riffing
Ketika sedang open mic, biasanya ada saja komika yang mengajak penonton untuk berinteraksi dan dimasukkan ke dalam jokes.
Salah satu teknik ini bisa digunakan untuk mencairkan suasana dan mendekatkan diri ke penonton stand up comedy.
7. Impersonation
Selain berkomunikasi secara verbal, juga dikenal istilah impersonation ketika seorang komika meniru gaya ucap atau gerakan tubuh suatu tokoh/komika lain.
8. Call back
Dalam perjalanan mulai dari set up ke bit atau ke punch line, di akhir-akhir biasanya ada orang yang menaruh pengantar.
Maksudnya, sesuatu yang sudah lucu di awal, dipakai lagi konteksnya di akhir demi membuat penonton tertawa.
9. Self Bullying
Teknik ini dipakai dengan cara mencemooh kekurangan diri sendiri. Penerapannya bisa secara eksplisit menjelekkan.
Selain itu, bisa juga digunakan menggunakan bahasa sindiran yang tujuan utamanya menunjukkan kekurangan diri sendiri.
10. Kill
Kill berasal dari bahasa Inggris yang jika diterjemahkan menjadi “membunuh”. Arti di istilah stand up comedy berarti komika berhasil membuat penontonnya tertawa sepanjang pertunjukan.
11. Roasting
Dalam suatu pertunjukan, terkadang ada komika yang menggunakan teknik roasting demi memunculkan tawa. Cara yang dipakai adalah mencari fakta tentang orang lain lalu mengejeknya.
12. Bomb
Selain penonton bisa tertawa di sebuah pertunjukan, terkadang ada juga perform yang tak menimbulkan tawa. Ketika situasi tersebut terjadi, maka dapat diistilahkan performanya “bomb”.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno