Menuju konten utama

Mengenal Hipokalemia, Penyakit yang Diderita Boni Hargens

Penyakit hipokalemia terjadi karena kadar kalium dalam darah terlalu rendah.

Mengenal Hipokalemia, Penyakit yang Diderita Boni Hargens
Ilustrasi penyakit kekurangan kalium dalam darah. Foto/Shutterstock

tirto.id - Sempat dikabarkan sakau saat jadi pembicara talkshow dalam siaran langsung di salah satu stasiun televisi, pengamat politik Boni Hargens segera membantah isu tersebut. Boni mengungkapkan bahwa dirinya mengidap penyakit yang disebut sebagai hipokalemia.

Bagi sejumlah orang, penyakit hipokalemia barangkali terdengar asing. Lantas, apa itu hipokalemia?

Penyakit hipokalemia terjadi karena kadar kalium dalam darah terlalu rendah. Kalium merupakan elektrolit yang penting untuk fungsi sel saraf dan sel otot, khususnya sel otot jantung. Ginjal manusia memiliki fungsi untuk mengontrol kadar kalium dalam tubuh sehingga kelebihan kalium dapat dikeluarkan tubuh melalui urine dan keringat.

Apa yang menyebabkan hipokalemia? Manusia dapat kehilangan terlalu banyak kalium lewat urine, keringat, ataupun buang besar. Asupan kalium yang tidak mencukupi dan kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan hipokalemia. Namun, hipoklemia juga merupakan gejala atau efek samping dari suatu kondisi dan pengobatan tertentu.

Hipokalemia ringan tidak menimbulkan gejala. Namun, dalam beberapa kasus, kadar kalium yang rendah dapat menyebabkan aritmia (idetak jantung abnormal) dan kelemahan otot yang cukup parah, demikian yang dilansir dari laman healthline.com. Kondisi penderita akan kembali membaik setelah mendapat perawatan dari gejala ini.

Gejala hipokalemia ringan ini umumnya tidak akan muncul sampai kadar kalium benar-benar rendah. Adapun kadar kalium yang normal berada di kisaran 3,6–5,2 milimole per liter (mmol/L). Sadar lebih dini terhadap gejala itu tentu akan membantu mengurangi dampak lebih lanjut. Untuk itu, segera periksakan diri ke dokter jika meras lemah, capek dan lelah, sembelit, kram otot, serta palpitasi (sensasi yang dirasakan saat jantung berdentum kuat).

Risiko hipoklemia bisa saja tinggi bila pengidap penyakit ini mengonsumsi obat-obatan diuretik yang diketahui dapat menyebabkan kehilangan kalium. Tak hanya itu, dampak hipoklemia dapat terjadi lebih parah bila mengalami penyakit berkepanjangan yang menyebabkan muntah dan diare.

Orang dengan kondisi jantung juga memiliki risiko komplikasi hipoklemia yang lebih tinggi. Bahkan hipokalemia ringan pun bisa menyebabkan irama jantung tidak normal. Karenanya, penting untuk menjaga kadar kalium sekitar 4 mmol/L.

Mencegah sekaligus mengobati hipokalemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kaium. Namun, hindari asupan kalium yang terlalu banyak seperti dalam suplemen. Untuk itu, lebih baik makan sumber kalium alami seperti alpukat, pisang, kiwi, jeruk, bayam, tomat, susu, kacang polong, dan selai kacang.

Baca juga artikel terkait GAYA HIDUP SEHAT atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari