Menuju konten utama

Mengenal Cansino yang Berpotensi Menjadi Vaksin Covid-19

Mengenal vaksin Cansino yang berpotensi menjadi Vaksin Virus Corona Covid-19.

Mengenal Cansino yang Berpotensi Menjadi Vaksin Covid-19
Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada (10/4/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.

tirto.id - Cansino, salah satu kandidat vaksin COVID-19 yang dipesan pemerintah Indonesia dari Tiongkok saat ini sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

Laman resmi Kemenko Kemaritiman dan Investasi menyebutkan, Cansino akan melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan.

Jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.

Untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.

Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Dikutip dari Reuters, produsen vaksin Cansino, CanSino Biologics Inc China mengatakan, pendapat ahli tentang kandidat vaksin virus korona yang profil tinggi, tidak boleh diikuti "secara membabi buta" tanpa data uji klinis yang memadai.

Para ilmuwan di luar perusahaan bahkan telah menyatakan keprihatinan bahwa efektivitas kandidat CanSino Ad5-nCoV, yang didasarkan pada virus flu biasa yang telah terpapar banyak orang, bisa dibatasi, alasannya karena antibodi yang ada melawan virus flu biasa dapat merusak Ad5-nCoV.

“Pengembangan vaksin adalah sains berbasis praktik, dan kita tidak boleh mengikuti para ahli secara membabi buta,” kata Zhu Tao, kepala ilmuwan di CanSino Biologics Inc.

Dia mengatakan, ada beberapa contoh di mana vaksin yang dibuat menggunakan metode yang diragukan oleh para ahli telah mendapatkan persetujuan peraturan setelah uji klinis membuktikan bahwa vaksin tersebut berhasil.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa antibodi yang ada terhadap flu biasa dapat memiliki dampak buruk yang besar pada kemampuan Ad5-nCoV untuk memicu antibodi terhadap virus corona baru, kata Zhu, mengutip hasil dari 128 peserta yang diuji dengan dosis yang lebih rendah dari kandidat vaksin Cansino di pertengahan uji coba yang sedang berlangsung.

Vaksin Cansino dalam Uji Coba Tahap Akhir

Cansino Ad5-nCoV, masih dalam uji coba tahap akhir, dan telah disetujui untuk digunakan dalam militer China.

Yu Xuefeng, ketua dan CEO CanSino Biologics, mengonfirmasi bahwa vaksin COVID-19 mereka telah digunakan oleh beberapa penjaga perdamaian Tiongkok, demikian diwartakan CGTN.

"Pada akhir Juni, kami disetujui oleh badan pengatur militer China bahwa mereka memberi kami izin untuk menggunakan (vaksin kami) untuk militer di bawah kebutuhan darurat," kaata Yu.

Selain itu, Yu memberikan detil tentang vaksin COVID-19 yang ada. Ia mengatakan ada lima jenis vaksin COVID-19, di antaranya adalah vaksin inaktif, vaksin live attenuated influenza, vaksin berbasis vektor adenoviral, serta vaksin DNA dan mRNA.

Dia menekankan bahwa mRNA adalah teknologi baru untuk mengembangkan vaksin untuk mencegah dan mengobati penyakit, yang sangat menjanjikan untuk masa depan.

Terkait perkembangan vaksin COVID-19 dari CanSino Biologics, Yu mengatakan vaksin mereka akan dilakukan uji coba Tahap III. Ia percaya bahwa uji coba terakhir sangat perlu dilakukan, karena keselamatan selalu diutamakan.

"Tepat sebelum Tahun Baru Imlek, kami memutuskan untuk mulai mengerjakan vaksin ini. Dan kami dapat membuat benih virus pada pertengahan Februari. Kemudian kami memulai semua penelitian hewan secara paralel dari tikus, musang, tikus, monyet. Semua Hasil studi tersebut memberi tahu kami (vaksin) sepertinya (merupakan) kandidat vaksin yang imunogenik dan aman," jelasnya.

"Kami memiliki standar kualitas. Kami memiliki esai yang tersedia untuk itu. Kami memiliki proses produksinya yang cukup banyak. Semua faktor itu kebetulan ada yang memungkinkan kami untuk mempercepat pengembangan kami," tambah Yu.

Calon vaksin CanSino akan dilakukan di banyak negara, dan saat ini mereka masih membahas detailnya dengan negara-negara tersebut. Besaran uji coba Fase III diikuti dengan rekomendasi dari WHO.

Yu memperkirakan dibutuhkan 30.000 hingga 40.000 subjek untuk menguji kandidat vaksin secara total.

Meskipun kandidat vaksin CanSino masih dalam uji klinis, Yu memiliki keyakinan pada vaksin mereka berdasarkan pada Fase I sebelumnya, uji coba Fase II, dan pengujian pada hewan.

"Kami yakin vaksin kami akan berhasil," tutup Yu.

Baca juga artikel terkait VAKSIN CANSINO atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH