tirto.id - Baitul Maqdis adalah salah satu bahasan yang ramai diperbincangkan masyarakat buntut terjadinya konflik Palestina dan Israel. Baitul Maqdis digadang-gadang menjadi wilayah penting dalam Sejarah Islam. Lantas, apa itu Baitul Maqdis di Palestina?
Nama Baitul Maqdis secara etimologi terdiri dari dua kata. Pertama, "bait" yang berarti keluarga, kemuliaan, istana, hingga tempat tinggal atau rumah.
Kedua, "al-maqdis" yang dapat diartikan tempat suci. Oleh sebab itu, Baitul Maqdis secara bahasa dapat berarti bagian dari suatu tempat yang disucikan.
Akan tetapi, para ahli tafsir juga terkadang merujuk nama Baitul Maqdis untuk menyebut Masjid Al-Aqsa. Maka dari itu, dalam pembahasan lebih luas, Baitul Maqdis yang dimaksud adalah tanah suci yang keberkahannya berpusat pada Masjid Al-Aqsa.
Di sisi lain, Kota Baitul Maqdis memiliki 29 nama lain meliputi Yerusalem, Yabus, Bait El, Elia Captolina, Elia, Dar al-Salam, Madinah al-‘Adl, Nur Islam, Nur al-Ghasaq, Yarah, Kailah, Irbanah, Evan, Madinah al-Anhar, Madinah al-Wadyan, Rasyalim, al-Masjid al-Aqsha, al-Qaryah, al-Madinah al-Jadidah, al-Zaitun, al-Sahirah, al-Muthahharah, al-Ardh al-Mubarakah, al-Ardh al-Muqaddatsah, Baitullah al-Muqaddas, al-Quds al-Mahrusah, al-Quds al-Syarif, dan al-Quds.
Lokasi dan Signifikansi Geografis
Baitul Maqdis secara geografis terletak di pertengahan wilayah Palestina. Baitul Maqdis berada di atas bukit dengan ketinggian 30 hingga 720 meter di atas permukaan air laut.
Baitul Maqdis termasuk kota yang strategis, berjarak 88 km dari Amman, 380 km dari Beirut, 290 km dari Damaskus, 580 km dari Kairo, 52 km dari Laut Tengah, 22 km dari Laut Mati, dan 250 km dari Laut Merah.
Sejarah Baitul Maqdis dalam Islam
Kota Baitul Maqdis berdiri sekitar 2000 atau 2500 SM, sewaktu orang-orang Arab Kan'an dari Jazirah Arab berhijrah ke wilayah tersebut. Orang-orang tersebut kemudian mendirikan kota yang dinamai Urusalim atau Madinah al-Salam.
Di dalam Baitul Maqdis terdapat Masjid Al-Aqsa, masjid yang dibangun sekitar 40 tahun sesudah Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim As. Pembangunan Masjid Al-Aqsa salah satunya termuat dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dzar al-Ghifari sebagai berikut:
“Aku berkata kepada Rasulullah Saw, masjid manakah yang dibangun pertama kali di muka bumi? Beliau bersabda: Masjidil Haram [Ka'bah], aku berkata, lalu [masjid] yang mana? kata Beliau: masjid al-Aqsha, aku berkata, berapa jarak [pembangunan] antara keduanya? Beliau berkata: empat puluh tahun...” (Al-Bukhari, 1422; Al-Naisaburi, n.d.).
Hubungan Baitul Maqdis dengan para nabi dalam Al-Quran
Allah Swt. mengutus banyak nabi untuk berdakwah di Baitul Maqdis. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Anbiya ayat 72-73 sebagai berikut:"Kami juga menganugerahkan kepadanya [Ibrahim] Ishaq [anak] dan sebagai tambahan [Kami anugerahkan pula] Ya‘qub [cucu]. Masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka [perintah] berbuat kebaikan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah,"(QS. Al-Anbiya [21]: 72-73).
Peristiwa-peristiwa penting yang melibatkan Baitul Maqdis dalam sejarah Islam
Selain tempat diutus banyak para nabi, Baitul Maqdis adalah wilayah yang mengandung beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam.1. Peristiwa Isra' Mi'raj
Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis adalah tempat titik awal perjalanan Rasulullah Saw. dalam peristiwa mikraj. Peristiwa isra dan mikraj termuat salah satunya dalam Surah Al-Isra ayat 1 sebagai berikut:
"Maha Suci [Allah] yang telah memperjalankan hamba-Nya [Nabi Muhammad] pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat,"(QS. Al-Isra [17]; 1).
2. Peristiwa penaklukan oleh Khalifah Umar bin Khattab
Penangkulan Baitul Maqdis sebenarnya telah semenjak Rasulullah Saw. masih hidup. Kemudian dilanjutkan masa kekhalifahan Abu Bakar, dan baru berhasil ditaklukan masa kepemimpinan Umar bin Khattab.
3. Peristiwa keberangkatan Saladin
Sewaktu Umar bin Khattab menguasai Baitul Maqdis, di wilayah tersebut kaum muslim hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Namun di tahun 1099 M, Baitul Maqdis jatuh ke dalam kekuasaan oleh Pasukan Salib.
Amir Sahidin dalam jurnal Kedudukan Penting Baitul Maqdis Bagi Umat Islam(Studi Analisis Historis) (2021), menjelaskan, Baitul Maqdis baru dapat dikuasai kaum muslim kembali ketika Shalahuddin al-Ayyubi menjabat gubernur Mesir. Shalahuddin al-Ayyubi dapat menguasai Baitul Maqdis setelah sebelumnya berhasil menyatukan kaum muslim pada 1175 M.
Shalahuddin al-Ayyubi menyerukan jihad akbar kepada kaum muslimin untuk membebaskan kiblat pertama sekaligus bumi Isra Nabi Muhammad Saw. Tepat pada 27 Rajab 1187 M, Salahuddin al-Ayyubi berhasil mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan kaum muslimin.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani