tirto.id - Komplikasi adalah satu istilah yang kerap kita dengar ketika membicarakan penyakit atau tentang kesehatan.
Dalam kedokteran, komplikasi adalah sebuah perubahan tak diinginkan dari sebuah penyakit atau kondisi kesehatan seseorang. Kondisi ini terjadi ketika sebuah penyakit yang bisa memicu penyakit lain yang membuat kondisi seseorang menjadi lebih buruk atau menunjukkan gejala yang lebih parah.
Komplikasi, dalam pengobatan medis juga muncul karena efek samping obat-obatan atau juga proses kedokteran lain seperti operasi atau pembedahan.
Lebih khusus lagi, kita mungkin mendengar istilah postpartum complication kaitannya dengan persalinan.
Postpartum complication adalah komplikasi pasca melahirkan yang sering kali tidak disadari oleh ibu yang baru saja melahirkan. Padahal komplikasi pasca melahirkan tidak bisa dianggap enteng.
Postpartum complication jika tidak disadari dapat mengganggu penyembuhan dan menyebabkan masalah komplikasi lainnya.
Sebagaimana dilansir dari Healthline, kondisi ini dapat terjadi karena otot yang melemah atau terdapat cedera saat proses melahirkan.
Hal ini merupakan gejala yang normal, namun tentunya menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa malu.Selain inkontinensia urin dan tinja, pasca melahirkan perempuan juga mungkin mengalami sembelit atau wasir.
Cara meminimalisir keadaan ini adalah dengan melakukan aktivitas fisik seperti senam kegels. Penggunaan pembalut atau pakaian dalam khusus menstruasi dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, ada beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai, perdarahan postpartum misalnya. Kondisi ini terjadi ketika ibu mengalami perdarahan tidak normal setelah kelahiran bayi.
Stanford Children's Health menulis, sekitar 1 dari 100 sampai 5 dari 100 perempuan mengalami perdarahan postpartum. Dengan kasus lebih mungkin terjadi pada kelahiran sesar.
Pendarahan postpartum disebabkan oleh adanya kontraksi rahim untuk mendorong plasenta keluar. Jika rahim tidak berkontraksi cukup kuat, pembuluh darah ini akan mengeluarkan darah dengan bebas.
Kontraksi pendarahan postpartum juga disebabkan oleh infeksi, robeknya serviks atau pembuluh darah di rahim. Selain itu, pada perempuan yang memiliki gangguan dalam pembekuan darah juga lebih mungkin mengalami pendarahan postpartum.
Sementara pada perempuan yang memiliki masalah kardiovaskular, diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas lebih mungkin mengalami komplikasi yang lebih parah. Kondisi ini bisa menjadi berbahaya. Kehilangan banyak darah dengan cepat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang parah.
Hal ini dapat menyebabkan syok dan kematian jika tidak segera diobati. Apalagi adanya kemungkinan penderita yang salah mengira kondisi ini sebagai darah nifas. Sehingga rutin memeriksakan diri ke dokter dalam 12 minggu pasca melahirkan dapat mencegah komplikasi ini.
Penulis: Yulaika Ramadhani