Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Hidrologi, Proses dan 3 Jenis Siklusnya

Mengenal apa itu siklus hidrologi, proses terjadi hingga riga jenis siklusnya. 

Mengenal Apa Itu Hidrologi, Proses dan 3 Jenis Siklusnya
Ilustrasi Siklus Hidrologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Hidrologi mempelajari siklus perjalanan air, mulai dari penguapan di permukaan bumi sampai kembali lagi menjadi air yang menguap.

Hidrologi adalah ilmu yang membahas kehadiran dan pergerakan air di bumi. Di dalamnya mencakup pergerakan, distribusi, dan kualitas air. Ilmu ini menjadi cabang dari ilmu geografi dan telah dipelajari semenjak tahun 1608 masehi.

Secara definisi, siklus hidrologi adalah ilmu yang mengkaji siklus air di semua tahapannya yang meliputi proses evaporasi, kondensasi uap air, presipitasi, dan penyebaran air di permukaan bumi, penyerapan air di dalam tanah, hingga terjadi kembali proses daur ulangnya.

Menurut jurnal online Trisakti.ac.id, dalam siklus hidrologi terjadi penggantian total (replacement) air dalam kurun waktu tertentu.

Misalnya pada air tawar, selalu mengalami siklus ini. Waktu yang diperlukan untuk penggantian total air yaitu: air sungai sekitar 18-20 tahun, penggantian uap air di atmosfer sekitar 12 hari, dan penggantian air tanah sampai ratusan tahun.

Hidrologi akan mengalami serangkaian proses. Proses ini akan berbeda tergatung dari jenis siklusnya. Setidaknya ada enam proses dalam hidrologi.

Evaporasi. Proses ini adalah tahap penguapan air permukaan yang terjadi dari air di sungai, danau, laut, atau di mana pun di bumi. Penguapan terjadi lantaran menguap oleh teriknya paparan sinar matahari.

Transpirasi. Pada transpirasi, terjadi penguapan air dari tubuh makhluk hidup terutama tumbuhan dan hewan. Cara kerjanya sama dengan evaporasi secara umum, hanya yang membedakan yaitu sumber penguapannya.

Evapotranspirasi. Ini adalah gabungan evaporasi dan transpirasi. Pada tahap ini menjadi sangat berpengaruh pada siklus hidrologi terkait jumlah air yang nantinya terangkut.

Sublimasi. Dalam sublimasi terjadi perubahan molekul cair ke gas yang menuju atmosfer. Kejadian ini terutama pada penguapan es di kutub atau gunung yang tidak melalui proses pencairan.

Kondensasi. Dalam kondensasi, uap air yang menuju ke atas menjadi bentuk partikel es. Partikel es lalu membentuk awan dan menjadi berwarna hitam jika jumlahnya semakin banyak.

Presipitas. Di tahap presipitasi, partikel es di awan mencair karena suhu meningkat. Lalu, terjadilah hujan dengan jatuhnya butiran air menuju permukaan bumi. Pada hujan salju atau hujan es, presipitasi terjadi di suhu kurang dari 0 derajat Celcius.

Sementara itu, mengutip dari laman Pemprov Banten, terkait durasinya, siklus hidrologi dapat dibagi menjadi siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.

1. Siklus pendek. Pada siklus pendek, air laut berubah menjadi uap karena panas matahari. Kemudian, terjadi kondensasi membentuk awan dan turun sebagai hujan di permukaan laut.

2. Siklus sedang. Siklus ini paling sering terjadi di daerah beriklim tropis. Air laut akan menguap menjadi gas menuju atmosfer.

Selanjutnya, uap mengalami kondensasi dan mengumpul sebagai awan. Dari awan hitam, partikel es mencair dan jatuh menjadi hujan di permukaan bumi. Airnya lalu menuju sungai ke laut, dan proses siklus air dimulai kembali.

3. Siklus panjang. Dalam siklus panjang, terjadi penguapan pada air laut menjadi gas akibat panas matahari. Uap air ini lalu melewati proses kondensasi, membentuk awan dengan kristal es, kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk salju.

Salju akan membentuk gletser yang mencair dan menuju ke aliran sungai. Dari sungai, menuju laut dan proses siklus dimulai lagi dari awal.

Baca juga artikel terkait ILMU GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo

Artikel Terkait