Menuju konten utama

Mengapa Hari Jomblo Sedunia Atau Single Day Diperingati 11 November

Ada beberapa versi penjelasan mengapa Hari Jomblo Sedunia atau Single Day diperingati tanggal 11 November. Temukan di sini.

Mengapa Hari Jomblo Sedunia Atau Single Day Diperingati 11 November
Belasan Blogger menghadiri acara fashion show yang diselenggarakan oleh portal belanja online menyambut hari belanja online dan hari perayaan jomblo di Beijing, Cina. AP Photo/Ng Han Guan

tirto.id - Hari Jomblo Sedunia 11 November diperingati sebagai Single Day. Di Cina, hari ini diperingati sebagai hari libur untuk membantu para lajang menunjukkan kebanggaan mereka menjadi lajang.

Mengapa Hari Jomblo diperingati pada 11 November? Ada beberapa versi yang menyebutkan asal-usul 11 November sebagai Single Day.

Versi pertama, tanggal ini dipilih oleh para mahasiswa jomblo di Universitas Nanjing China. Menurut mereka, tanggal 11/11 terlihat seperti sekelompok orang. Tanggal ini harus dirayakan bersama, bukan diratapi.

Tanggal 11/11 dengan cepat berkembang menjadi hari libur yang menyenangkan dan tidak resmi di mana para lajang di seluruh Cina memanjakan diri dengan makan malam yang enak dan berbelanja.

Versi lainnya menyebutkan, Single Day - juga dikenal sebagai 11.11 atau Double 11 - awalnya dibuat oleh Alibaba untuk merayakan yang tidak terikat, sebuah antitesis dari orang-orang yang terlibat asmara di Hari Valentine.

Saingan belanja online Alibaba, JD.com, mengadakan acara serupa tetapi Hari Jomblo Alibaba lebih besar dalam hal penjualan barang dan pendapatan.

Dari akar yang sederhana itu, Single Day telah menjadi satu-satunya hari libur belanja online paling menguntungkan di dunia, dengan penjualan mencapai $25 miliar pada tahun 2017, dengan mudah melampaui gabungan Black Friday dan Cyber Monday.

Peringatan Single Day 11 November di Cina

Hari Jomblo Sedunia pada 11 November adalah acara belanja online 24 jam terbesar di dunia, dengan 1,9 miliar produk dipesan dan dikirim pada tahun lalu, dilansir BBC.

Akan tetapi, diperkirakan pembelian di tengah pandemi akan memecahkan rekor baru. Pembersih berupa robot, penyedot debu, dan kotak peralatan diperkirakan akan populer.

Namun, merek-merek mewah juga bisa laku keras, karena jutaan orang Cina yang tidak dapat bepergian ke luar negeri dan mereka melampiaskannya pada belanja online sebagai "pembelanjaan balas dendam".

"Kami mengantisipasi pembatasan internasional yang sedang berlangsung akan menyebabkan perubahan berarti pada konsumen Cina yang membeli barang mewah secara online," kata Michael Norris, dari firma riset pasar Agency Cina, sebuah konsultan e-commerce yang berbasis di Shanghai.

"Merek-merek mewah juga meningkat pada kesempatan tersebut, dengan perkiraan dua kali lipat jumlah merek mewah yang berpartisipasi dalam Singles Day."

Tahun lalu, nilai barang dagangan bruto mencapai lebih dari 210 miliar yuan ($31 miliar), dua kali lipat dari gabungan Black Friday dan Cyber ​​Monday, dengan penjualan mencapai $1 miliar dalam waktu sedikit lebih dari satu menit perdagangan.

Tahun ini, Singles Day dimulai lebih awal dengan penjualan online antara 1-3 November untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen Cina.

Puncaknya, pada 11 November hari ini akan ada lebih dari 350.000 merek lokal dan internasional dan bahkan termasuk mobil dan rumah untuk dijual.

Baca juga artikel terkait SINGLE DAY atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom