Menuju konten utama

Mengapa Pria Lebih Rentan Terpapar COVID-19 Daripada Wanita?

Kaum lelaki memiliki kemungkinan kematian akibat COVID-19 sebesar 50 persen lebih tinggi ketimbang perempuan.

Mengapa Pria Lebih Rentan Terpapar COVID-19 Daripada Wanita?
Ilustrasi Virus corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak studi yang menunjukkan bahwa pria lebih rentan terpapar dan terinfeksi virus corona (COVID-19) daripada wanita. Kaum lelaki memiliki kemungkinan kematian akibat COVID-19 sebesar 50 persen lebih tinggi ketimbang perempuan. Mengapa begitu?

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CCDC) misalnya, menunjukkan risiko kematian pria akibat COVID-19 lebih tinggi dari wanita pertama kali dicatat di Cina. Angka kematian menunjukkan bahwa 2,8 persen pria yang tertular virus telah meninggal, dibandingkan dengan wanita sebesar 1,7 persen.

Hal serupa juga bisa dilihat dalam laporan jurnal JAMA Network.Disebutkan, dari 5.700 pasien kota New York per 22 April 2020 lalu, 60 persen di antaranya adalah pria.

Lebih jauh, di Italia dan Korea Selatan juga menunjukkan data yang sama. Wanita di Italia meninggal pada tingkat kematian 4,1 persen dibandingkan dengan 7,2 persen untuk pria. Di Korea Selatan, sekitar 54 persen kematian yang dilaporkan adalah di antara laki-laki.

Setelah beberapa studi menunjukkan pria lebih rentan terinfeksi dan meninggal akibat virus COVID-19 daripada wanita, kini terdapat bukti dan penjelasan untuk menjawab studi teersebut.

Lantas, Apa Penyebabnya?

Berdasarkan penelitian yang dikutip Reuters, alasannya adalah kadar angiotensin-converting enzyme 2 (enzim ACE2) pada paru-paru laki-laki lebih tinggi dari wanita. Enzim ini membantu virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa bertahan lebih lama di paru-paru pria.

Penelitian ini melibatkan 3,5 ribu orang dan dipublikasi di European Heart Journal. Studi ini telah melalui proses penelaah sejawat atau mitra bestari (peer reviewer).

Riset menemukan konsentrasi ACE2 yang lebih tinggi pada subjek pria dibandingkan dengan wanita. Sampel ini melibatkan 3,5 ribu orang tua dan pernah mengalami gagal jantung.

Namun, tidak satu pun dari subjek penelitian ini yang terinfeksi SARS-CoV-2. Tapi, para peneliti yang terlibat melihat kemungkinan korelasi antara ACE2 sebagai sarang virus itu.

ACE2 yang ditemukan di beberapa organ termasuk paru-paru, berikatan dengan SARS-CoV-2. Ikatan ini memungkinkan SARS-CoV-2 untuk lebih mudah menginfeksi sel sehat.

Kepada Business Insider, profesor kardiologi di University Medical Center Groningen Belanda, yang memimpin studi tersebut, Adiran Vooris, mengatakan bahwa kandungan ACE2 yang tinggi di paru-paru memainkan peran penting dalam infeksi Covid-19

"Kadar ACE2 yang tinggi di paru-paru, dianggap punya peran penting dalam perkembangan gangguan paru-paru terkait dengan Covid-19," kata Vooris, seperti dikutip pada Sabtu (16/5/2020)

Penelitian juga mengungkap kandungan ACE2 lebih tinggi dibandingkan perempuan. Oleh karena itu, Vooris menyadari bahwa fakta ini berpotensi menjelaskan mengapa pria lebih berisiko meninggal akibat COVID-19 dibandingkan wanita.

Beberapa Alasan Lain

Para peneliti juga mengangkat beberapa teori lain selain reseptor ACE2, tentang mengapa pria tampaknya lebih rentan terkena virus.

Pria cenderung lebih rentan terhadap kondisi yang sudah ada sebelumnya yang memperburuk virus, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

Di banyak negara, pria yang merokok lebih banyak daripada wanita, dan beberapa penelitian menunjukkan pria memiliki kecenderungan mencuci tangan yang lebih rendah.

Dilansir Aljazeera, alasan lain bahwa sistem kekebalan wanita dapat berfungsi berbeda adalah karena kromosom X ekstra yang dimiliki wanita.

Wanita memiliki dua kromosom X (XX) sementara pria hanya memiliki satu (XY). Jenis kromosom ini dianggap relevan dengan respons imun karena sejumlah besar gen yang mengatur respons imun Manusia dikodekan pada kromosom X.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Iswara N Raditya