tirto.id - Sejumlah riset menyimpulkan hasil mirip tentang masa inkubasi virus corona jenis baru (Sars-Cov-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19. Masa inkubasi ialah waktu antara ketika pasien terpapar virus corona dan mulai menunjukkan gejala mengalami penyakit Covid-19.
Hasil sejumlah riset tersebut sejalan dengan perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO) selama ini. WHO memperkirakan masa inkubasi virus corona adalah 1-14 hari. Namun, dalam catatan WHO, di banyak kasus, masa inkubasi virus ini umumnya hanya lima hari.
Salah satu hasil studi yang menunjukkan bahwa masa inkubasi Sars-Cov-2 (virus penyebab Covid-19) rata-rata bisa sekitar 5 hari diterbitkan jurnal Annals of Internal Medicine pada 10 Maret lalu.
Studi yang dikerjakan oleh peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Stephen A. Lauer dengan sejumlah koleganya itu memuat kesimpulan bahwa rata-rata masa inkubasi virus corona menyerupai yang terjadi pada penderita SARS, yakni 5 hari saja.
Sedangkan dalam hitungan konservatif, mayoritas dari 181 kasus yang diamati dalam penelitian ini menunjukkan masa inkubasi terjadi dalam kurun 11,5 hari.
Meski demikian, studi ini memberikan catatan bahwa masa inkubasi virus corona bisa memerlukan waktu lebih lama lagi di sejumlah kasus ekstrem. Studi itu juga menilai rekomendasi pengawasan selama 14 hari terhadap pasien suspect Covid-19 didasari bukti yang memadai.
Studi lain yang diterbitkan jurnal Eurosuveillance pada 6 Februari lalu juga memuat kesimpulan tak jauh berbeda. Kajian yang dikerjakan oleh peneliti dari National Institute for Public Health and the Environment (RIVM), Jantien A. Backer dan dua koleganya itu menunjukkan bahwa masa inkubasi virus corona penyebab Covid-19 rata-rata sekitar 6 hari.
Sebagai catatan, penelitian tersebut memakai sampel dari puluhan pasien Covid-19 yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan terdeteksi pada rentang periode 20-28 Januari 2020. Studi ini juga menyimpulkan masa inkubasi berada pada rentang waktu 2 sampai 11 hari.
Hingga saat ini banyak peneliti dunia sedang bekerja untuk mencari pemahaman lebih baik tentang virus Sars-Cov-2. Riset gencar dilakukan karena hingga kini vaksin dan obat khusus untuk Covid-19 belum ditemukan.
Banyak peneliti harus berkejaran dengan waktu mengingat penyebaran virus corona terus meluas dengan cepat. Apalagi, WHO sudah menetapkan penyebaran Covid-19 sebagai pandemi.
Data WHO menunjukkan, hingga 12 Maret 2020, sudah ada 124.847 kasus positif Covid-19 yang menyebar di 118 negara, dengan angka kematian mencapai 4.613 jiwa.
Belakangan jumlah kasus Covid-19 juga meningkat cepat di sejumlah negara Eropa, seperti Italia, Perancis, Spanyol, serta Jerman. Sedangkan di Asia, selain di China, jumlah kasus Covid-19 yang tinggi ditemukan di Korea Selatan dan Iran. Saat ini, Italia, Iran dan Korea Selatan merupakan 3 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, setelah China.
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Addi M Idhom