Menuju konten utama

Mengabadikan G-String di Museum Patah Hati

Pemutusan hubungan tak jarang menyisakan tanda mata, entah itu barang lucu, menyedihkan, atau bahkan aneh. Menariknya, ada satu tempat untuk memamerkan barang kenangan dari sang mantan itu mulai dari setrika hingga G-string di Zagreb, Kroasia.

Mengabadikan G-String di Museum Patah Hati
Museum Patah Hati. [Foto/wanderingearl.com]

tirto.id - Pemutusan hubungan tak jarang menyisakan tanda mata, entah itu barang lucu, menyedihkan, atau bahkan aneh. Menariknya, ada satu tempat untuk memamerkan barang kenangan dari sang mantan itu mulai dari setrika hingga G-string di Zagreb, Kroasia.

Museum of Broken Relationships di Kroasia sudah sepuluh tahun menjadi rumah dari peninggalan kisah patah hati. Seperti dilansir dari Antara, situs resmi museum menyebutkan bahwa museum itu dibangun untuk menghargai berbagai kisah patah hati dan kenangan yang tersisa. Museum ini menawarkan kesempatan untuk melewati emosi yang campur aduk lewat kreativitas, dengan kontribusi untuk koleksi universal.

Menurut warta laman Independent, museum itu menjadi museum paling populer di Zagreb dan tahun ini sudah memiliki "saudari" di Los Angeles, AS. Di dalam museum, pengunjung bisa melihat berbagai kenang-kenangan patah hati sumbangan orang-orang dari seluruh dunia.

Museum itu dimulai dari proyek terapi dua seniman yakni Olinka Vištica yang dikenal sebagai produser film dan Dražen Grubišić sebagai pematung, setelah mengakhiri empat tahun hubungan mereka. Kini museum memamerkan barang-barang sumbangan orang lain dari berbagai penjuru negara.

Museum yang memiliki berbagai variasi barang itu menarik kunjungan orang dari seluruh dunia. Sebagian besar cerita yang menyertai tanda mata itu memprovokasi pikiran pengunjung, sebagian membawa cerita sedih, ada juga yang lucu.

Di situs resminya, museum mengunggah foto sebagian koleksi, mulai dari rambut gimbal dari Prancis, pemanggang roti dari Colorado, serta kaca pembesar, setrika, hingga boneka Snoopy dari perempuan yang berpisah dengan pasangannya setelah 30 tahun bersama.

"Senang rasanya mengetahui bagaimana perjuangan orang lain dan bukan Anda satu-satunya yang sedih ketika situasi tampak memburuk," tulis seorang pengunjung.

"Anda mendapatkan perspektif yang lebih baik di masa lalu, masa kini dan bahkan pengalaman romantis Anda di masa depan."

Koleksi yang dipamerkan berubah-ubah, namun selama beberapa tahun museum telah menampilkan barang seperti G-string milik seorang perempuan kiriman pacarnya selama empat tahun sebelum dia selingkuh dengan koleganya dan memutuskan hubungan mereka lewat surel.

Selain itu ada plester payudara dan kaleng bertulis "Love Incense" dengan deskripsi sederhana: "Tidak berfungsi".

Setiap orang dari negara mana pun bisa mengirim kenangan patah hati mereka ke museum, cukup dengan mengisi formulir dan mengirim barangnya.

Museum kebanjiran sumbangan sehingga mereka hanya bisa memamerkan sekitar 15 persen dari semua barang mereka.

Tak heran bila museum ini juga mulai dibuka untuk publik di Los Angeles pada 4 Juni 2016 lalu dan berlokasi di jantung kota Hollywood Boulevard, bersebelahan dengan Dolby Theater tempat diselenggarakannya Oscar. Pendirian museum di LA ini diawali dari ide pengacara terkenal Amerika, John B. Quinn selama dia berkunjung di Zagreb, dan memutuskan untuk bekerjasama dengan pihak museum dan membuka “cabang” di Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait MUSEUM PATAH HATI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hard news
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri