tirto.id - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan saat ini kosakata bahasa Indonesia telah mencapai 200.000 kata yang sebelumnya baru mencapai 121.000 kata.
"Badan Bahasa pun sudah mampu untuk perbesar, meningkatkan kosakata bahasa Indonesia yang sudah mencapai 200 ribu," kata Satryo kepada wartawan di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikbudristek, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, bahasa Indonesia telah dijadikan sebagai program studi di 50 negara, sehingga mulai diperhitungkan dalam percaturan international.
Meski demikian, dia mengatakan kosakata bahasa Indonesia harus terus ditingkatkan, sebab masih jauh tertinggal dari bahasa Inggris yang telah memiliki 1,3 juta kosakata.
Ia menambahkan, kurangnya kosakata bahasa Indonesia akan menyulitkan komunikasi dengan mitra internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, juga mengatakan bahwa pengayaan kosakata bahasa Indonesia harus terus ditingkatkan.
"Pengayaan terhadap bahasa Indonesia sangat penting, penyerapannya terutama adalah dari bahasa-bahasa daerah. Dan di sisi lain bahasa daerah juga sangat penting untuk dilestarikan," katanya kepada wartawan.
Dia juga menyebut saat ini telah banyak bahasa daerah di Indonesia yang mulai punah. Maka itu, menurutnya, pelestarian bahasa daerah menjadi sangat penting.
"Karena bahasa-bahasa daerah ini merupakan kekayaan budaya nasional kita," pungkasnya.
Terkait dengan pelestarian bahasa daerah, Menteri Pendikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengatakan tanpa mengurangi semangat untuk memajukan bahasa Indonesia, bahasa daerah harus turut dilestarikan.
"Kita berusaha untuk memajukan bahasa Indonesia, tapi juga tetap memelihara bahasa-bahasa daerah yang sekarang ini jumlahnya 718 bahasa daerah," katanya kepada wartawan.
Menurutnya, semangat ini harus dibarengi dengan tetap mempelajari bahasa asing sebagai bagian dari bahasa komuniasi international, dan agar dapat diterapkan dalam sebuah karya.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi