Menuju konten utama

Mendag Zulhas: Inflasi Indonesia Termasuk Paling Rendah di Dunia

Inflasi Indonesia termasuk paling rendah jika dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Mendag Zulhas: Inflasi Indonesia Termasuk Paling Rendah di Dunia
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak di Pasar Cibubur (16/6). (FOTO/Dok. Kemendag)

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, inflasi Indonesia termasuk paling rendah jika dibandingkan negara-negara lain di dunia. Menurutnya, ada negara terjebak inflasi tinggi karena berkurangnya pasokan bahan pangan dari berbagai negara.

“Itu (Indonesia) termasuk paling rendah di dunia karena memang ada 20 negara lebih yang memboikot, tidak boleh jual pangannya," kata Zulhas, sapaan akrabnya, Jakarta, Senin (20/6/2022), seperti dikutip dari Antara.

Zulhas melanjutkan, kondisi inflasi juga diperparah dengan masih berlanjutnya konfik Rusia-Ukraina. Dampak konflik ini merembet ke berbagai negara di belahan dunia.

"Ditambah (konflik) berkepanjangan Rusia dan Ukraina kan, sehingga harga pangan dunia naik, dan kita ini paling rendah,” jelasnya.

Indonesia menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), mengalami inflasi hingga Mei 2022 sebesar 3,55 persen secara tahun ke tahun (year on year/yoy). Sementara itu, sebesar 2,56 persen secara tahun kalender (year to date/ytd).

Zulhas melanjutkan, pemerintah sudah bekerja keras untuk mengendalikan inflasi domestik agar tidak terpengaruh signifikan oleh volatilitas harga pangan dan energi di pasar dunia.

Salah satu langkah yang diambil dengan menyubsidi beberapa komoditas pangan seperti kedelai dan jagung. Namun, ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga memang karena faktor musiman seperti cabai keriting dan cabai merah.

“Pemerintah kan bekerja keras untuk itu. Misalnya, kedelai, itu disubsidi Rp1.000 per kilogram. Lalu pakan ternak jagung itu juga dapat subsidi Rp1.500 per kilogram. Beras juga kalau ada kenaikan, kalau belum turun juga subsidi ya,” paparnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengingatkan jajarannya terkait pentingnya menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan karena tertekannya rantai pasok pangan dunia. Belum lagi ada 22 negara menghentikan ekspor komoditas pangan.

Puluhan negara tersebut menghentikan ekspor komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri di tengah gejolak rantai pasok akibat konflik militer Rusia dan Ukraina. Misalnya, India yang menangguhkan ekspor gandum untuk melindungi kebutuhan dalam negeri dan menekan inflasi pangan.

"Hati-hati yang namanya urusan pangan, produksi pangan. Sekarang negara-negara dulu bulan Januari baru tiga negara yang stop ekspor bahan pangannya, sekarang sudah 22 negara tidak ekspor bahan pangannya," kata Presiden Jokowi pada Jakarta Utara, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga artikel terkait INFLASI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang