tirto.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,17 persen. Data tersebut baru saja diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini. BPS mencatat, angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2017 dan 2016 yang hanya mencapai 5,07 persen dan 5,03 persen.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan angka pertumbuhan ekonomi yang sudah terprediksi sejak beberapa bulan lalu, beberapa negara lain sudah mengapresiasi Indonesia.
"Kuartal VI pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,18 persen. Sedangkan sepanjang 2018 kita tumbuh 5,17 persen. Soal pertumbuhan ekonomi ini, saya mendapatkan apresiasi dari negara lain. Sebab realisasi di dunia menurun, begitu juga dengan negara lain," kata Enggar dalam acara peringatan masuknya Mayora ke pasar Rusia di Kantor PT Mayora Indah, Daan Mogot Jakarta Barat, Rabu (6/2/2019).
Ia mengaku sudah mendapat apresiasi dari banyak negara karena Indonesia dinilai menjadi salah satu negara yang mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia.
Meski sudah mendapat apresiasi dari banyak negara, Enggar menyatakan pemerintah tidak akan puas dengan pertumbuhan ini. Maka dari itu, pemerintah akan terus menggenjot ekspor untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi lagi.
"Kita bisa mencapai target yang sudah disampaikan Pak Presiden. Pak Presiden juga selalu tekankan untuk dorong investasi dan ekspor," ujar dia.
Perkataan Enggar langsung ditanggapi Duta Besar Rusia untuk Indonesia H. E. Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika berada dalam satu diskusi. Lyudmila menjelaskan, dengan ekonomi yang terus tumbuh, maka semakin besar kerja sama ekonomi yang bisa dijalin antara Rusia dengan Indonesia. Ia juga mengatakan, pertumbuhan Rusia tahun lalu tidak sebesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami gembira melihat kenaikan berkelanjutan ini. Rusia pertumbuhan ekonomi kami lebih rendah dibandingkan Indonesia. Itu berarti pertumbuhan yang berkelanjutan memberi dasar untuk meningkatkan hubungan dagang ekspor impor," jelas dia.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,17 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2017 dan 2016 yang hanya mencapai 5,07 persen dan 5,03 persen.
"Pertumbuhan ekonomi pada 2018 mencapai 5,17 persen, ini angka yang bagus sekali. Terbaik sejak 2014 yang hanya 5,01 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantor BPS Pusat, Jakarta pada Rabu (6/2/2019).
Pertumbuhan pada 2018 itu sesuai perkiraan yang sempat diucapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada September tahun lalu, yakni berada dalam rentang 5,14 persen hingga 5,21 persen. Saat itu, Sri Mulyani mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi dengan memangkas target yang sebelumnya antara 5,18-5,4 persen sesuai APBN 2018.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto