Menuju konten utama

Menag Optimistis Persiapan Teknis Ibadah Haji Berjalan Lancar

Kementerian Agama terus melakukan koordinasi dengan kementerian haji dan umroh kerajaan Arab Saudi terkait proses teknis penyelenggaraan ibadah haji.

Menag Optimistis Persiapan Teknis Ibadah Haji Berjalan Lancar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pengarahan dalam penutupan Bimbingan Teknis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Terintegrasi tahun 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (27/3/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Menteri Agama (Menang), Yaqut Cholil Qoumas, optimistis proses teknis penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Suci selesai dalam sepekan ini. Hal itu disampaikannya saat menutup Bimbingan Teknis Petugas Haji (PPIH) Arab Saudi, Rabu (28/3/2024).

"Tentu persiapan teknis kita siapkan. Kontrak-kontrak kita siapkan, akomodasi transportasi, konsumsi, pesawat. Mudah-mudahan dalam satu Minggu selesai," kata Yaqut.

Gus Yaqut sapaan akrabnya menuturkan, sejauh ini koordinasi dengan kementerian haji dan umroh kerajaan Arab Saudi juga terus dilakukan. Misalnya terkait konektivitas platform digital yang sudah diterapkan kementerian Arab Saudi untuk mengatur antrean jemaah haji.

Saat ini, Gus Yaqut melanjutkan, platform tersebut sedang diupayakan bisa tersambung dengan platform digital yang sedang dikembangkan Kemenag. Aplikasi ini ditargetkan selesai menjelang pergantian kepemimpinan menteri agama yang bakal selesai akhir tahun ini.

"Karena kita masih konvensional, takutnya tidak nyambung. Jadi kita masih melakukan proses bridging," ujar Yaqut.

Terkait pengembangan aplikasi Kemenag itu, Ia sempat memberi bocoran kalau rencananya aplikasi itu nanti akan dilengkapi fitur pencarian menggunakan GPS. Dengan aplikasi itu, petugas bisa melacak keberadaan jemaah haji yang tersesat atau hilang.

Dalam pengembangan aplikasi ini, Gus Yaqut menambahkan, Kemenag sudah menggandeng Ainun Najib, salah satu praktisi dan pengembang platform digital Indonesia. Intinya, dengan aplikasi itu nanti jumlah jamaah haji bisa diketahui pasti, termasuk yang meninggal dan hilang.‌

"Kemudian kita belum punya aplikasi yang bisa membaca keinginan jamaah. Misal jamaah ingin makan, nah aplikasi ini nanti bisa menyampaikan notifikasi ada jamaah belum makan sehingga panitia bisa menjalankan pelayanan lebih cepat," ujar Yaqut.

‌Dengan aplikasi tersebut, harapannya peristiwa tingginya kematian jemaah tahun lalu bisa diantisipasi dengan cepat karena kita punya aplikasi berbasis jemaah. Dan ini semua petugas harus tahu.

"Sayang Bimtek ini dilakukan sebelum aplikasi ini jadi. Saya tidak tahu nanti bagaimana ketika aplikasi ini jadi semua petugas bisa mengakses apa tidak," ungkap Yaqut.

Kemudian terkait perencanaan haji lainnya, mantan Ketua Ansor itu memastikan persiapan yang sifatnya mendesak lebih dulu dilakukan. Misalnya kesiapan transportasi, akomodasi dan konsumsi.

"Itu yang paling urgen. Kontrak-kontrak kita selesaikan, dan masyair. Insyaallah di sana persiapan lebih teknis lagi," ujar Yaqut.

Menteri yang akrab disapa Gus Men itu juga menyinggung soal kesiapan petugas pendamping haji (PPIH). Ia mengatakan kalau semangat para petugas sangat bagus. Hanya saja semangat itu harus dibuktikan ketika berada di Arab Saudi nanti.

"Kita tinggal buktikan di lapangan nanti. Imbauannya ya semangat di sini dan di sana (Arab Saudi) harus sama. Komitmennya, kalau tidak dedikatif kita pulangkan," ungkap Yaqut.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Intan Umbari Prihatin