Menuju konten utama

Menag: Daftar Mubalig Dibuat untuk Cegah Ceramah yang Meresahkan

Menag menyebut daftar mubalig merupakan usulan dari berbagai unsur masyarakat.

Menag: Daftar Mubalig Dibuat untuk Cegah Ceramah yang Meresahkan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan keputusan sidang Isbat 1439 Hijriah di Jakarta, Selasa (15/5/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tak menampik salah satu tujuan kementeriannya mengeluarkan daftar 200 nama mubalig adalah untuk menghindari ceramah yang meresahkan masyarakat.

"Tidak langsung seperti itu. Tapi memang kami mendapatkan masukan dasar dari mereka yang meminta itu [daftar mubalig] karena mereka tak ingin ceramah keagamaan diisi dengan hal-hal yang justru bisa berpotensi menimbulkan keresahan di tengah umat," kata Lukman di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Daftar 200 nama mubalig dirilis Kemenag pada Jumat (18/5/2018). Hal itu dilakukan dengan dalih seringnya Kemenag menerima pertanyaan masyarakat, terkait nama mubalig yang bisa mengisi kegiatan keagamaan.

Lukman menyebut tidak sembarang mubalig yang masuk daftar itu. Penceramah tercantum hanya yang memenuhi tiga kriteria yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama mumpuni, reputasi baik, dan berkomitmen kebangsaan tinggi.

Lukman tidak spesifik menyebut siapa unsur masyarakat yang mengusulkan pembentukan daftar nama mubalig. Akan tetapi, ia berkata bahwa pengusul berasal dari dua golongan yakni individu dan kelompok.

"Perorangan tentu saya tidak hapal, cukup banyak. Tapi yang dari mewakili pengurus masjid, atau musala, atau majelis taklim yang ada di bawah naungan kementerian, lembaga, instansi tertentu, atau BUMN, perusahaan dan sebagainya," ujarnya.

Lukman mengklaim proses pembuatan daftar nama mubalig sudah dilakukan sejak 3-4 bulan lalu. Proses dilakukan setelah banyaknya masukan dari organisasi dan individu.

Menteri dari PPP itu meminta maaf jika banyak mubalig atau tokoh yang tidak nyaman namanya berada di dalam daftar dari Kemenag. Namun, Lukman yakin bahwa sebenarnya mereka tidak keberatan namanya dimasukkan dalam daftar mubalig itu.

"Jangan-jangan itu bentuk ke-tawadhu-an mereka atau kerendahhatian 'ah nama saya sepertinya tak pantas berada di situ'. Jadi, mohon ditanyakan kepada yang bersangkutan. Tapi kalau ada di antara 200 nama itu merasa tak nyaman namanya ada di rilis itu, maka saya mewakili Kemenag menyampaikan permohonan maaf," ujarnya.

Baca juga artikel terkait DAFTAR 200 NAMA MUBALIG atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Dipna Videlia Putsanra