Menuju konten utama

Melalui World Water Forum, Pemerintah Majukan Hydro Diplomacy

Menurut Firdaus Ali, forum ini untuk memajukan hydro diplomacy, yakni pendekatan diplomasi yang fokus pada isu-isu terkait air dan mengedepankan dialog. 

Melalui World Water Forum, Pemerintah Majukan Hydro Diplomacy
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (keempat kiri) berfoto bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan), Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon (kedua kiri), Gubernur Bali I Wayan Koster (kedua kanan) dan sejumlah perwakilan delegasi saat menghadiri acara penutupan “Kick-off Meeting World Water Forum ke-10” di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Kamis (16/2/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, mengatakan akan segera menyelenggarakan World Water Forum (WWF), yang merupakan forum air global untuk membahas berbagai isu krusial terkait air di Bali pada 18-24 Mei 2024.

Menurutnya, forum tersebut untuk memajukan hydro diplomacy, yakni pendekatan diplomasi yang fokus pada isu-isu terkait air dan mengedepankan dialog persuasif yang solutif.

Di dalamnya termasuk masalah manajemen sumber daya air, pemerataan distribusi air, mitigasi bencana terkait air, dan kerja sama lintas batas serta pembiayaan yang saling memberikan manfaat terkait air.

"Indonesia akan mendorong diplomasi air sebagai alat untuk mengedepankan dan mempromosikan dialog, kerja sama, dan solusi bersama terkait isu-isu air di tingkat lokal, regional, dan global," kata Firdaus saat dihubungi Tirto, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, melalui hydro-diplomacy, Indonesia berusaha memfasilitasi dialog antarnegara melalui upaya berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman terkait manajemen sumber daya air, serta mendorong membangun kerja sama sinergis dalam upaya penyelesaian konflik terkait air di berbagai wilayah.

Firdaus menjelaskan, beberapa kerja sama konkret yang ingin dicapai Indonesia melalui hydro diplomacy dan World Water Forum antara lain mendorong negara-negara untuk berbagi dan mengadopsi praktik terbaik dalam manajemen sumber daya air dan mitigasi bencana terkait air.

Kedua, membangun kapasitas dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan inklusif. Ketiga, mendorong investasi dan teknologi baru dalam pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan.

"Keempat, memperkuat kerja sama regional dan global dalam penyelesaian konflik terkait air dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terkait air," ujarnya.

WWF merupakan forum air global yang diadakan setiap tiga tahun sekali. Forum ini fokus membahas empat hal yakni konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Sebanyak 244 sesi dalam World Water Forum diharapkan mampu mendorong agenda pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil, serta untuk pembentukan pusat keunggulan atau praktik yang memungkinkan sebagai ketahanan air dan iklim.

Baca juga artikel terkait WORLD WATER FORUM atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi