tirto.id - Dalam video sambutan kepada Girl Up Leadership Summit 2020 dari Yayasan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Meghan Markle mengajak para remaja putri untuk menenggelamkan suara bising di dunia maya.
Menurut Meghan, suara-suara bising di media sosial itu bisa diredam lewat hal-hal positif. Pidato Markle itu ditonton oleh 40.000 remaja putri dan gadis muda dari 172 negara. Mereka rata-rata berusia antara 13 hingga 22 tahun.
Seperti dilansir Antara dari Reuters, perempuan berjuluk Duchess of Sussex itu mengatakan bahwa generasi saat ini adalah mereka yang tumbuh dengan teknologi digital dan memahami media daring lebih baik dari siapa pun.
"Selalu ada suara negatif dan kadang suara itu sangat kencang dan bising," ujar istri Pangeran Harry tersebut.
"Kau bisa dan akan menggunakan suara kalian sendiri untuk menenggelamkan kebisingan itu," imbuhnya. "Sebab, itu hanya suara bising. Tapi suaramu adalah kebenaran dan harapan. Dan suaramu bisa dan harusnya lebih kencang."
Menurut Meghan, gadis-gadis muda kini mulai bisa melakukan perubahan positif, seperti terlibat dalam menggagas gerakan Black Lives Matter untuk menyuarakan masalah rasial. Selain itu, mereka juga melakukan advokasi dalam melakukan reformasi peradilan pidana dan sumber daya kesehatan mental serta mulai terlibat dalam kampanye mengakhiri kekerasan bersenjata.
"Naluri akan memberitahumu apa yang benar dan salah, apa yang adil dan tak adil," ujarnya meyakinkan para gadis remaja tersebut.
"Yang paling sulit, dan ini juga sangat sulit bagiku, bertindak sesuai keyakinanmu." ungkap mantan aktris itu dalam mengakhiri pidatonya.
Sejak akhir Maret setelah mundur dari tugas kerajaan, Megan dan Harry serta putra mereka Archie tinggal di Los Angeles. Ratu Elizabeth II pun mencabut gelar kebangsawanan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Mundurnya mereka dari Keluarga Kerajaan Inggris itu dengan alasan "bekerja untuk menjadi mandiri secara finansial."
Editor: Alexander Haryanto