tirto.id - Penggunaan kata “royal” untuk pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle saat ini masih menjadi diskusi di keluarga kerajaan Inggris.
Pasalnya, usai memutuskan untuk menjalani hidup baru di Kanada, kata “royal” belum pasti bisa disematkan untuk branding mereka.
"Saat Duke dan Duchess of Sussex mundur dari anggota senior keluarga kerajaan dan menuju kemandirian finansial, penggunaan kata 'royal' di konteks ini penting untuk dibicarakan," kata seorang sumber kerajaan seperti dilansir Antara yang mengutip Reuters, Kamis (20/2/2020).
Sebelumnya, Pangeran Harry dan Meghan Markle telah bersepakat dengan Ratu Elizabeth jika keduanya tidak lagi menjadi anggota kerajaan yang aktif bekerja pada bulan lalu. Mereka juga ingin membuat peran baru yang progresif dan mandiri secara finansial.
"Saat ini diskusi masih berlangsung," tambah sumber tersebut.
Secara terpisah, editor kerajaan ITV melaporkan perubahan status Harry dan Meghan akan berlaku mulai 31 Maret 2020.
Chris Ship mengatakan di Twitter, pasangan itu akan tampil di hadapan publik Inggris sebelum tenggat waktu, termasuk di Royal Albert Hall dan Westminster Abbey di London.
Chris menyebutkan, Meghan akan menghadiri Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret.
Pada 1 April, tambah dia, keduanya takkan lagi berkantor di Istana Buckingham, keputusan memakai label Sussex Royal akan diumumkan saat Harry dan Meghan meresmikan organisasi nirlaba baru.
Saat ini, Harry dan Meghan menggunakan merek itu secara meluas.
Laman resmi mereka bernama sussexroyal.com, dan mereka mendaftarkan merek dagang Sussex Royal dan Sussex Royal Foundation untuk digunakan di buku, alat tulis, baju seperti piyama dan kaos kaki, kampanye yayasan dan penyediaan pelatihan, olahraga dan kegiatan sosial.
Harry telah mengungkapkan kesedihan karena harus meninggalkan tugas kerajaan, dia mengatakan tak ada pilihan lain bila dia dan Meghan ingin punya masa depan yang bebas dari serbuan media.
Harry akan tetap jadi pangeran dan mereka tetap memiliki gelar Duke and Duchess of Sussex setelah menjalani hidup baru di Inggris dan Amerika.
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH