tirto.id - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, bursa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) semakin menjadi bahan perbincangan. Sampai Juni 2023, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan telah dideklarasikan oleh masing-masing koalisi sebagai bakal capres.
Di luar kedua nama itu, sosok Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap muncul di survei elektabilitas figur populer untuk mengisi kursi orang nomor satu di Republik Indonesia (RI).
Tiga nama tersebut kerap disandingkan dengan sejumlah tokoh yang punya potensi besar menjadi cawapres. Dari sejumlah isu beredar—terutama di media sosial—Ganjar Pranowo disebut-sebut bakal dipasangkan dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal sebagai Ahok.
Akun Facebook "Teknologi Populer" mengunggah video yang menyebarkan informasi tentang penunjukkan pasangan Ganjar-Ahok telah dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
"DITUNJUK MEGAWATI JADI WAPRES GANJAR!! Inilah Prestasi Ahok Selama Menjabat Gubernur DKI Jakarta," begitu narasi yang dalam unggahan yang menyertai video itu.
Sejak tayang pada Kamis (15/6/2023), unggahan tersebut sampai hari Selasa (20/6/2023) sudah disaksikan sebanyak 742 ribu kali. Konten ini mendapat 25 ribu impresi (likes dan emoticons) dan 6.500 komentar. Tercatat, konten ini sudah dibagikan ulang di Facebook sebanyak 778 kali.
Penelusuran Fakta
Dari pengamatan Tim Riset Tirto, fokus utama yang coba diangkat dalam konten ini adalah tentang prestasi Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, narasi yang digunakan adalah ditunjuknya dia sebagai cawapres oleh Megawati.
Terkait catatan prestasi Ahok selama memimpin DKI Jakarta—sebagaimana yang disampaikan narator—sejumlah sarana-prasarana dan kebijakan memang sesuai, yakni memang dimulai dibangun pada masa pemerintahannya atau diresmikan oleh Ahok.
Sebelum masuk ke pembahasan soal video, informasi kurang tepat terkait prestasi Ahok dapat ditemukan dari thumbnail yang digunakan.
Terlihat potret dua sungai, bagian kiri dengan keterangan "sebelum" menggambarkan sungai penuh sampah, sebelah kanan (gambar sungai yang bersih) diberi keterangan "sesudah".
Menaruh Ahok di antara kedua gambar tersebut mengindikasikan kalau perubahan kondisi sungai tersebut adalah hasil kerja Ahok. Namun, dari hasil penelusuran dengan memanfaatkan reverse search image di Yandex, diketahui kalau dua gambar yang digunakan adalah sungai yang berbeda.
Gambar sebelah kiri adalah Kali Gendong di Muara Baru, Jakarta. Gambar tersebut dipotret oleh kantor berita Antara pada Maret 2017 lalu. Gambar bagian kanan merupakan Sungai Badung di Denpasar, Bali, didokumentasikan Antara.
Kembali ke klaim soal penunjukkan Ahok sebagai cawapres Ganjar oleh Megawati. Meski menuliskan narasi tersebut dengan jelas dan tegas di keterangan penyerta video maupun teks dalam video, tetapi narator dalam video pun masih mempertanyakan hal ini.
Di bagian awal video, narator mengatakan, "namun apakah benar Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan telah menunjuk Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama untuk jadi cawapres Ganjar?"
Kemudian di bagian akhir video juga kembali disebutkan kalau belum ada kejelasan mengenai isu Ahok menjadi cawapres Ganjar. Disebutkan juga kalau di kanal YouTube PDIP belum ada informasi mengenai calon wakil presiden pendamping Ganjar.
Lebih lanjut, sampai dengan pekan ketiga Juni 2023, penelusuran Tirto di pemberitaan di media nasional, maupun berbagai kanal resmi milik PDIP maupun Ganjar Pranowo, juga belum ada satu pun yang memberitakan tentang cawapres pendamping Ganjar.
Selain video di Facebook ini, terdapat pula klaim serupa misalnya di TikTok (tautan 1, tautan 2) dengan narasi serupa. Video tersebut juga ramai menjadi perbincangan dengan keterangan "Megawati mencalonkan Ganjar dan Ahok".
Video TikTok tersebut adalah hasil suntingan yang mengombinasikan sejumlah potongan klip, mulai dari penunjukan Ganjar sebagai capres oleh Megawati, pidato Megawati di Kongres V PDI Perjuangan, dan orasi Megawati saat PDIP mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan kalau sampai Juni 2023 belum ada nama cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Berdasarkan pemberitaan di media ataupun pernyataan resmi PDIP maupun Ganjar, tidak ditemukan informasi valid mengenai nama cawapres resmi.
Klaim yang beredar di media sosial mengenai penetapan Ahok sebagai cawapres oleh Megawati juga tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Video yang mengaitkan antara keduanya adalah hasil suntingan dari rangkaian interaksi antara Ahok dan Megawati di masa lampau.
Oleh sebab itu narasi yang mengatakan Megawati menunjuk Ahok sebagai Cawapres Ganjar bisa dikategorikan salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi