Menuju konten utama

Megawati Tantang Penolak Pancasila Berdebat

Megawati menantang mereka yang menolak ideologi pancasila untuk berdebat dengan dirinya. 

Megawati Tantang Penolak Pancasila Berdebat
(Ilustrasi) Presiden Joko Widodo berbincang dengan Megawati Soekarnoputri bersama Syafii Maarif, Mahfudz MD, Try Sutrisno, Wisnu Bawa Tenaya, dan Yudi Latief dalam program pendidikan penguatan Pancasila di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2017). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menantang mereka yang bersikap anti-pancasila untuk berdebat dengan dirinya. Dia menyampaikan hal itu saat berbicara dalam acara Dialog Kebangsaan "Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan" di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Selasa (15/8/2017).

"Kita mau bicara Pancasila. Sekarang masih ada orang tidak setuju pancasila. Monggo tapi gak usah maki-maki orang. Datang saja. Mari kita debat," kata Ketua Umum PDIP tersebut.

Megawati mengaku ingin berdialog dengan kelompok-kelompok yang bersikap anti-pancasila untuk mengetahui alasan mereka menolak dasar negara Indonesia tersebut. Dia berpendapat diskusi memperdebatkan Pancasila di Indonesia tidak perlu dipermasalahkan asal dilakukan tanpa saling menghina.

Karena itu, Megawati siap menerima kedatangan para pihak yang menolak pandangan Pancasila untuk berdialog dengan dirinya.

Akan tetapi, dia mensyaratkan penyampaian pandangan tersebut harus berdasarkan argumentasi yang objektif. Megawati tidak ingin berdialog dengan pihak yang mengedepankan egoisme.

Megawati menilai kemunculan penolakan terhadap Pancasila merupakan salah satu contoh dari keberagaman Indonesia. Namun, dia mengingatkan perbedaan pandangan itu semestinya dibicarakan secara musyawarah untuk mendapatkan jawaban bersama.

Menurut dia, Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keberagaman tertinggi dibanding bangsa-bangsa lain di dunia. Potensi perpecahan bisa mengancam bangsa Indonesia apabila Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beragam tidak dikelola dengan baik dan tepat.

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom