Menuju konten utama

Mayoritas Pendukung Anies Berpenghasilan 3 Juta ke Bawah

Menurut LSI, Anies-Sandiaga banyak mendapat dukungan dari kelas menengah ke bawah (pendapatan rumah tangganya Rp3,5 juta/bulan) dan warga yang berpendidikan rendah yakni hanya tamat SMA dan di bawahnya. Kedua tipologi tersebut, sama halnya dengan pendukung Agus-Silvy, itulah alasan mayoritas pendukung Agus-Silvy merapat ke Anies-Sandiaga.

Mayoritas Pendukung Anies Berpenghasilan 3 Juta ke Bawah
Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan (ketiga kanan)-Sandiaga Uno (kedua kiri) bersama Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (kedua kanan), Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid (kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (ketiga kiri). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby menjelaskan alasan merapatnya suara dukungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Silvyana Murni (Agus-Silvy) ke Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) dipengaruhi berbagai faktor.

Menurut Adjie, selain isu primordial terkait penistaan agama dan karakteristik Ahok sebagai personal, mayoritas pendukung Agus-Silvy memiliki memiliki tipologi yang sama dengan tipologi pendukung Anies-Sandi yakni sama-sama mendapatkan dukungan dari kelas menengah ke bawah.

“Untuk kelas menengah bawah, mereka melihat selama 5 tahun kepemimpinan Ahok-Djarot tidak fokus terhada isu kelas menengah ke bawah terutama kasus reklamasi yang dianggap menguntungkan kelompok tertentu,” kata Adjie di Rawajati, Selasa (7/3/2017).

Menurutnya, atas dasar itulah Anies-Sandiaga mendapatkan dukungan suara terbanyak dari kelas menengah ke bawah (pendapatan rumah tangganya Rp3,5 juta/bulan). Sedangkan jika dilihat dari basis pendidikan, pasangan Anies-Sandi mendapatkan dukungan dari warga yang berpendidikan rendah yakni hanya tamat SMA dan di bawahnya. Kedua tipologi tersebut, sama halnya dengan pendukung Agus-Silvy, itulah alasan mayoritas pendukung Agus-Silvy merapat ke Anies-Sandiaga.

Di angka pendapatan di bawah satu juta perbulan, pasangan Agus-Silvy mendapatkan dukungan sebanyak 15,20 persen, Ahok-Djarot mendapatkan dukungan sebanyak 26,10 persen, dan Anies Sandi mendapatkan dukungan sebanyak 39,10 persen, sementara 19,60 persen tidak menjawab atau tidak tahu. Pasangan Anies-Sandiaga memimpin dengan perolehan tertinggi di angka di bawah satu juta.

Di angka satu juta hingga Rp1,999 juta perbulan, Agus-Silvy mendapatkan suara sebanyak 17,80 persen, Ahok-Djarot sebanyak 21,10 persen, dan Anies-Sandiaga sebanyak 46,70 persen. Selebihnya, 14,40 persen tidak menjawab atau tidak tahu. Di kategori ini, pasangan Anies-Sandi kembali memimpin.

Pada pendapatan 2 juta sampai 3,499 juta perbulan, pasangan Agus-Silvy mendapatkan dukungan sebanyak 15,40 persen, Ahok-Djarot sebanyak 24,40 persen, dan Anies-Sandi sebanyak 50,60 persen, dan sebanyak 9,40 persen tidak mengetahui atau belum menjawab. Pasangan Anies-Sandiaga kembali memimpin.

Terakhir, pada pendapatan 3,5 juta atau lebih, pasangan Agus-Silvy hanya mendapatkan dukungan sebesar 10.80 persen, Ahok-Djarot sebanyak 28.50 persen dan Anies-Sandiaga memperoleh dukungan sebesar 43.80 persen. Dari keseluruhan, Anies-Sandiaga memimpin.

Adjie menambahkan, sebagaimana dilihat dari putaran pertama, bahwa faktor partai tidak menjadi faktor utama, namun lebih kepada figure masing-masing kandidiat. Oleh karena itu, kata dia, masing-masing kandidat perlu melakukan pembenahan.

“Terkait dengan Ahok-Djarot, perlu menunjukan simpati yang lebih besar dari kasus kemarin terkait penistaan agama yang cukup melukai penduduk muslim. Sedangkan Anies-Sandi, juga harus masuk ke segmen kelas menengah ke atas yang lebih peduli dengan isu-isu perkotaan, kemacetan dan banjir kemudian kota yang ramah dengan anak dan peremuan,” tutur Adjie.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto