Menuju konten utama

Masyarakat Tak Dilibatkan dalam Penutupan Tiga Simpang di Mampang

Masyarakat seharusnya juga dimintai pertimbangan soal penutupan tiga simpang di Mampang, tapi Pemprov DKI Jakarta belum maksimal melakukan hal itu.

Masyarakat Tak Dilibatkan dalam Penutupan Tiga Simpang di Mampang
Petugas Dishub DKI Jakarta mengatur lalu lintas saat uji coba penutupan tiga simpang di kawasan Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, Sabtu (19/5). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Dinas Perhubungan DKI Jakarta sempat membuka sementara penutupan tiga persimpangan di Jalan Mampang Prapatan Raya. Sebab, menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf, penutupan itu memang tidak melibatkan pertimbangan masyarakat sekitar.

Yusuf menyampaikan hal ini ketika berada di Polda Metro Jaya hari ini, Rabu (23/5/2018). Yusuf menegaskan, seharusnya masyarakat juga dimintai pertimbangan soal penutupan jalan, tetapi pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta belum maksimal melakukan hal itu.

“Beberapa kelompok masyarakat tidak dilibatkan kegiatan [sosialisasi]. Minimal kan perwakilan warga di sana [dilibatkan], camat, kelurahannya. Itu kemarin belum tahu saya dilibatkan atau gimana,” kata dia menjelaskan.

Menurut Yusuf, timnya sudah melakukan evaluasi terhadap penutupan persimpangan tersebut. Dari hasil evaluasi, Yusuf menyampaikan kepada timnya bahwa perlu ada sosialisasi yang matang sebelum uji coba penutupan simpang tersebut kembali dilakukan.

“Hasil evaluasi, saya kasih warning kepada tim-tim itu, sosialisasi terlalu minim, maksudnya [penutupan] benar, tapi sosialisasi terlalu minim sehingga masyarakat tidak tahu,” ujar dia.

Penutupan di tiga persimpangan ini sempat disebut sebagai penyebab membesarnya kebakaran di Jalan Kemang Utara 9 pada 19 Mei lalu. Akibat ditutupnya persimpangan, mobil pemadam kebakaran harus memutar jauh. Masyarakat sekitar tidak mau dan membongkar beton agar mobil damkar tak perlu memutar. Kebakaran itu menyebabkan satu orang anak meninggal dunia.

Ini menjadi permasalahan tersendiri karena tiga persimpangan itu menjadi titik macet baru setelah underpass Kuningan-Mampang dioperasikan. Kemacetan yang awalnya berpusat di perempatan Kuningan, berpindah ke tiga persimpangan tersebut.

Pemprov DKI Jakarta tetap akan melakukan uji coba penutupan persimpangan di Jalan Mampang Prapatan. Namun, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, uji coba kali ini harus didahului oleh sosialisasi dan persiapan yang matang.

"Itu butuh sosialisasi yang panjang kepada masyarakat apa lagi langsung ditutup tiga-tiganya. Kita lagi coba lihat dengan traffic management software kita, yang sekarang lagi dikaji oleh Jakarta Smart City,"ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).

Rencana penutupan tiga persimpangan di jalan Mampang Prapatan dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang kerap mengular dari underpass Mampang menuju Ragunan.

Pengalihan arus ini mengharuskan pengendara dari gang kecil yang mengarah ke Kuningan memutar balik di atas underpass Mampang jika ingin ke arah Pejaten-Pasar Minggu. Sementara pengendara dari arah Kuningan atau Mampang harus memutar balik di depan Grahasindo apabila, misalnya, ingin menuju Kemang.

Sandiaga menuturkan, penutupan itu nantinya akan dilakukan dengan cara bertahap untuk mencegah pembongkaran beton penutup jalan seperti yang terjadi pekan lalu.

"Apakah kita bisa tutup satu atau dua dulu dengan sosialisasi yang lebih panjang," ucap mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut.

Baca juga artikel terkait KEMACETAN JAKARTA atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari