tirto.id - Massa buruh pendemo yang digalang oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada aksi Hari Upah Kerja Layak Sedunia mulai berjalan kaki ke Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (7/10/2017). Mereka mulai berjalan kaki sekitar pukul 10.30 WIB dari titik kumpul di bundaran patung kuda Ikatan Restoran dan Taman Indonesia Monumen Nasional (IRTI Monas) melintasi Jalan Medan Merdeka Selatan.
Para pendemo akan berorasi di depan balai kota sebelum melanjutkan aksinya ke Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto mengatakan massa akan diarahkan masuk ke dalam lapangan Monas menuju Istana Kepresidenan.
"Tetap ada tim yang akan melakukan pengawalan di depan untuk arahkan massa ke dalam Monas," katanya.
Dia mengatakan, pengamanan aksi melibatkan hampir 8.000 personel Polri dan TNI yang disiagakan di beberapa titik mulai dari Bunderan Hotel Indonesia (HI), patung kuda, kantor Kementerian ESDM, Balaikota DKI Jakarta sampai Tugu Tani hingga Istana Kepresidenan.
"Kami imbau aksi bisa dilaksanakan tertib, kita harus hargai pengguna jalan lain jangan sampai menutup jalan. Juga tidak melakukan tindakan-tindakan kontraproduktif," demikian Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto.
Aparat kepolisian menutup sementara Jalan Medan Merdeka Selatan dari depan bundaran patung kuda dan kendaraan diarahkan ke Jalan MH Thamrin untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan Polda Metro Jaya menerjunkan 8.500 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi buruh, yang digalang oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), hari ini (7/10/2017). Tenaga pengamanan itu juga akan dibantu 700 personel TNI.
Menurut Argo, titik kumpul massa aksi itu akan berlokasi di lapangan IRTI Monas. Massa unjuk rasa ini lalu berencana menuju kawasan depan Istana Negara. Berdasar keterangan KSPI, jumlah peserta demo buruh ini mencapai 3.000 orang. Mereka datang dari Banten, Karawang, Bogor dan Bekasi.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan manajemen massa yang kami terapkan, besok berjalan dengan aman," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat (6/10/2017).
Argo mengimbau massa demonstran tidak melakukan tindakan anarkis ataupun membawa senjata tajam. Ia berharap agar demonstrasi itu juga tidak mengganggu situasi jalan raya di ibu kota.
"Tuntutan massa ini menyangkut upah minimum. Jadi mintanya ada upah yang tidak murah terkait dengan pekerja," ujarnya.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra