tirto.id - Massa Aksi 22 Mei melempari polisi dari kesatuan Brimob dengan batu dan botol minuman. Peristiwa tersebut terjadi di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat sekitar pukul 07.40 WIB.
Berdasarkan pantauan reporter Tirto, massa mulai menghujani aparat dari berbagai sisi. Aparat menahan lemparan massa dengan tameng dan saling menutupi satu sama lain.
Massa lainnya yang tidak terlibat mencoba menenangkan para demonstran yang menimpuki polisi. Aksi lemparan batu tersebut bisa diredam sekitar pukul 07:55 WIB.
Situasi di daerah sekitar Tanah Abang dan Petamburan sempat memanas sejak Rabu (22/5/2019) dini hari.
Massa yang berunjuk rasa sempat membakar bangunan Asrama Brimob Petamburan dan melempar para petugas buntut dari kerusuhan yang terjadi di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Petugas sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dan mengerahkan kendaraan taktis water cannon guna memadamkan kobaran air yang membakar Asrama Brimob Petamburan.
Kondisi Terkini Aksi 22 Mei di Bawaslu
Massa yang berdatangan ke Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) tampak mulai bertambah. Mereka datang dari arah Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat sekitar pukul 07:33 WIB.
Melihat kedatangan massa yang bertambah, demonstran aksi 22 Mei yang sudah menunggu sejak pukul 06:30 WIB langsung bergembira.
Massa lalu mengumandangkan selawat Nabi Muhammad SAW. Usai berselawat, massa meneriakkan,"Prabowo-Sandi Presiden." Ada pula massa yang berteriak, "Megawati kapan ditangkap?"
Melihat ratusan polisi dari kesatuan Brimob yang telah menyiapkan barisan di depan Bawaslu, massa aksi menyanyikan yel-yel.
"Polisi... Tugas Anda mengayomi. Polisi...Jangan ikut kompetisi," seru semua massa aksi. Selanjutnya mereka pun meneriakan takbir, "Allahhu Akbar".
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra