tirto.id - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku malu bila dirinya dan Joko Widodo (Jokowi) kalah di Provinsi Jawa Barat pada pemilu presiden 2019.
Menurut Ma'ruf, suaranya dan Jokowi harusnya bisa melampaui pesaing mereka yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat. Sebabnya, Ma'ruf mengaku memiliki kedekatan dengan warga Jawa Barat.
"Karena saya dianggap putra Jawa Barat, mewakili Pasundan. Jadi kalau Jawa Barat kalah kami malu. Kalau di Jakarta, saya kiprah di Jakarta saya dari muda memang di Jakarta, NU di Jakarta. Saya lahir di Banten. Di Jakarta saya mulai Ansor sampai Rais Am. Kalau enggak milih orang Banten jangan ngaku orang Banten," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jakarta, Senin (12/11/2018).
Ma'ruf adalah sosok kelahiran Tangerang, Banten. Dia lahir di sana pada 11 Maret 1943. Ma'ruf sempat menjadi politikus di PPP dan PKB sebelum menduduki sejumlah posisi di lembaga eksekutif dan menjadi Rais Am PBNU.
Menurut Ma'ruf, secara struktural NU telah mendukung dirinya dan Jokowi di pemilu mendatang. Untuk memastikan dukungan dari NU dan elemen masyarakat lain, Ma'ruf berjanji akan memaksimalkan masa kampanye terutama untuk berkeliling di Pulau Jawa.
Ma'ruf mengaku sudah mengantongi hasil survei internal terkait elektabilitas dirinya dan Jokowi di Pulau Jawa. Menurut Ma'ruf, elektabilitasnya dan Jokowi masih rendah di DKI Jakarta dan Banten.
"Saya akan keliling Jawa Barat. Sekarang Jawa Timur sudah tinggi [elektabilitasnya], Jawa Tengah paling tinggi, Jawa Barat masih di bawah. Di Jakarta juga Banten sudah menang tipis [dari Prabowo-Sandiaga]," kata Ma'ruf.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo