tirto.id - PDIP mengadakan rapat koordinasi nasional dalam rangka pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden (Pilpres) 2019 pada hari ini, Sabtu (1/9/2018). Rapat ini juga dihadiri oleh bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin hadir.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf direncanakan memberikan pembekalan bagi jajaran partai di setiap provinsi.
“Kiai Ma'ruf akan memberikan pembekalan dan menyampaikan gagasan beliau sebagai pendamping Jokowi. Sebagai pengayom, beliau akan memberikan arahan terkait dengan strategi pemenangan pemilu. Ini pertama kali dia bertemu dengan seluruh jajaran seluruh struktur partai,” ucap Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Selain itu, lanjut Hasto, seluruh peserta akan diberikan pengarahan soal pembekalan Jokowi yang sempat disampaikan kepada caleg. Dalam kesempatan ini, mereka juga akan merumuskan seluruh tahapan pemenangan pileg dan pilpres.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menuturkan kehadiran Ma'ruf untuk berkoordinasi dan menerjemahkan pemikiran kenegaraan.
“Sebagaimana yang telah diatur dalam strategi pemenangan oleh tim kampanye nasional, bahwa segmen pemilih dari kalangan Islam dan kalangan nasionalis akan dibagi dua penugasannya, di dalam implementasi kebijakan pilpres maupun ketika sudah terpilih nanti,” terang dia.
Diketahui, hasil survei terbaru LSI Denny JA, yang digelar pada 12-19 Agustus lalu, menyimpulkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 52,2 persen. Pasangan ini unggul jauh atas Prabowo-Sandiaga yang hanya memiliki elektabilitas 29,5 persen.
Tapi, Jokowi-Ma'ruf tidak unggul telak di semua segmen pemilih. Pasangan ini cuma unggul tipis pada kelompok pemilih non-muslim, yakni 47,5 persen. Sementara Prabowo-Sandi 43,6 persen.
Bahkan, pada segmen kelompok pemilih terpelajar, atau mereka yang pernah kuliah, Jokowi-Ma'ruf kalah dari lawannya dengan elektabilitas cuma 40,4 persen. Di kelompok pemilih ini, Prabowo-Sandiaga unggul dengan tingkat keterpilihan 44,5 persen.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto