Menuju konten utama

Mark Zuckerberg Diduga Berambisi Masuk Dunia Politik

Nazar CEO Facebook, Mark Zuckerberg untuk mengunjungi 30 negara bagian di Amerika Serikat telah menimbulkan spekulasi bahwa ia sedang bersiap untuk memasuki dunia politik.

Mark Zuckerberg Diduga Berambisi Masuk Dunia Politik
Mark Zuckerberg. Antara/reuters/Shu Zhang.

tirto.id - Tantangan pribadi CEO Facebook, Mark Zuckerberg untuk mengunjungi 30 negara bagian di Amerika Serikat telah menimbulkan spekulasi bahwa ia sedang bersiap untuk memasuki dunia politik.

Dalam akun Facebooknya, Rabu (4/1/2017), Zuckerberg menulis bahwa setiap tahun ia membuat janji pribadi untuk mempelajari hal baru dan tumbuh di luar pekerjaannya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia mengaku telah memenuhi nazarnya berjalan 365 mil, membuat sebuah artificial intelligent (kecerdasan buatan) sederhana untuk rumahnya, membaca 25 buku dan belajar bahasa Mandarin.

"Tantangan pribadi saya tahun 2017 adalah mengunjungi dan bertemu orang-orang di setiap negara bagian di Amerika pada akhir tahun. Saya sudah menghabiskan banyak waktu di banyak negara, jadi saya harus melakukan perjalanan ke sekitar 30 negara tahun ini untuk menyelesaikan tantangan ini," tulisnya.

"Setelah gejolak tahun lalu, saya berharap untuk tantangan ini adalah untuk keluar dan berbicara dengan lebih banyak orang tentang bagaimana mereka hidup, bekerja dan berpikir tentang masa depan," tambahnya.

Zuckerberg berencana kembali mengajak istrinya, Priscilla Chan, untuk melakukan safari ke sejumlah wilayah di Amerika--sebagaimana ia lakukan ketika mengunjungi banyak negara di dunia.

"Memenuhi tantangan ini, sama halnya kita berada di sebuah titik balik sejarah. Selama beberapa dekade, teknologi dan globalisasi membuat kita lebih produktif dan terhubung. Hal ini telah menciptakan banyak manfaat, tetapi untuk banyak orang juga telah membuat hidup lebih menantang. Ini telah memberikan kontribusi untuk rasa yang lebih besar dibanding yang saya rasakan. Kita perlu menemukan cara untuk mengubah permainan sehingga bisa bekerja untuk semua orang," jelas pria 32 tahun ini.

Dalam safarinya bersama istrinya, Zukerberg berencana berhenti di kota-kota kecil dan universitas, mengunjungi semua kantor Facebook di seluruh negara, bertemu dengan para guru dan ilmuwan, dan perjalanan ke tempat yang menyenangkan.

"Saya menikmati melakukan tantangan ini dengan komunitas kami dan saya akan posting besok tentang bagaimana semua orang di seluruh dunia dapat bergabung. Saya tak sabar untuk tantangan ini dan saya berharap untuk melihat Anda di luar sana!" tulisnya.

The Telegraph menyebut kata-kata Zuckerberg dalam nazarnya tersebut mirip dengan pidato seorang politisi. Pengumuman janji pribadi tersebut semakin meyakinkan bahwa bos Facebook berencana untuk memasuki dunia politik.

Pada bulan Desember, menurut The Independent, saat Facebook menghadapi gugatan class action yang diajukan pada bulan April oleh Max Schrems dan kawan-kawan, terungkap bahwa Zuckerberg dan dua anggota dewan telah membahas bagaimana ia bisa masuk dalam politik tapi tetap bisa mengontrol Facebook. Niatan Zuckerberg tersebut sempat membuat para pemodal Facebook bertanya mengenai komitmennya dalam mengurusi bisnis jejaring sosial beranggota 1,79 miliar pengguna ini.

Tanda lain, menurut The Guardian, salah satunya saat Zuckerberg mengucapkan selamat Hari Raya Natal. Ucapan ini mengindikasikan bahwa ia bukan lagi seorang ateis. Zuckerberg mengaku dibesarkan di keluarga Yahudi dan untuk beberapa lama memang pernah mempertanyakan soal agama dan ke-Tuhan-an. "Tapi sekarang saya percaya agama sangat penting," jelasnya.

Pernyataan Zuckerberg tersebut disinyalir untuk menarik simpati para pemilih karena menurut jajak pendapat Gallup pada tahun 2012, hanya 54 persen pemilih Amerika yang bersedia untuk memilih seorang ateis.

Beberapa tahun sebelumnya Zuckerberg--dengan setelan jas rapi sebagaimana pemimpin negara--bertemu dengan para pemimpin-pemimpin negara, termasuk bertemu Perdana Menteri Inggris David Cameron pada 2010, dan Presiden Cina, Xi Jinping, pada September 2015.

Mark Zuckerberg juga bertemu dengan Joko Widodo pada 13 Oktober 2014--sepekan sebelum Jokowi resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.

Di mata Zuckerberg, Indonesia penting karena pada tahun 2014, 77 juta orang yang dipimpin Jokowi menjadi pengguna aktif bulanan Facebook.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Teknologi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH