tirto.id - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho meninggal dunia pada usia 52 tahun Senin dini hari tadi di Jakarta, demikian keterangan sejumlah politisi.
"Ustadz Taufik Ridho telah dipanggil Tuhan Yang Maha Esa pada pukul 01.10 WIB dini hari, Senin," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang juga kolega Taufik di PKS, via Twitter, seperti dikutip dari Antara.
Taufik adalah pengganti Anis Matta sebagai orang nomor dua di PKS sebelum mengundurkan diri pertengahan bulan lalu karena alasan kesehatan. Dia diketahui menderita komplikasi penyakit.
Dia meninggalkan seorang istri dengan tujuh orang anak.
"Mari kita doakan almarhum dalam hati sanubari masing-masing. Kami tidak menyangka dia punya penyakit yang sudah diidap lama," kata Fahri.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga menyampaikan duka cita dalam akun Twitternya.
"Semoga almarhum Taufik Ridho diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya ikut mengantar kepergian almarhum di saat terakhir," kata Fadli.
Begitu juga dengan rekan separtainya, Sohibul Iman. Dalam akun @msi_sohibuliman tertulis, "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Kita kehilangan seorang guru+sahabat terbaik, ust Taufiq Ridho. Insyaallah beliau husnul khotimah. Amiin!"
Selain dikenal sebagai politikus, Taufik Ridho juga termasuk pakar ekonomi syariah asal Indonesia. Ia merupakan mantan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera yang menjabat dari tahun 2013 hingga pengunduran dirinya pada tahun 2016.
Disamping berkarier di politik, Taufik juga menjadi anggota dewan pengawas syariah di beberapa bank dan perusahaan swasta yang memiliki basis atau cabang syariah Islam, seperti di antaranya adalah di Bank CIMB Niaga, PT Equity Finance Indonesia, dan PT Asuransi Tokio Marine. Taufik juga adalah Ketua Dewan Syariah Dompet Dhuafa. Ia meraih gelar sarjana di bidang syariah dari Universitas Yordania, dan memegang gelar master dari Arab Academy for Banking and Financial Sciences, Yordania.
Taufik meninggal dunia pada Senin dinihari tanggal 6 Januari 2017 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada usia 52 tahun. Ia meninggalkan seorang istri dan tujuh anak.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri