Menuju konten utama

Manfaat Seledri Bagi Kesehatan: Mulai dari Diet Hingga Cegah Kanker

Manfaat seledri selain mengandung antioksidan dan anti inflamasi, juga dipercaya dapat mengatasi hiperlipidemia.

Manfaat Seledri Bagi Kesehatan: Mulai dari Diet Hingga Cegah Kanker
Ilustrasi seledri. FOTO/iStock

tirto.id - Memiliki aroma yang khas, seledri sering dijadikan sebagai bumbu di berbagaai macam masakan Indonesia. Selain itu sayuran ini juga menjadi salah satu menu untuk diet. Teksturnya yang renyah serta bentuknya yang ramping dan mudah di makan dalam satu gigitan, juga membuat sayuran ini cocok dijadikan camilan sehat. Ditambah, sayuran ini memiliki kalori yang sangat rendah.

Dikutip dari The World’s Healthisest Foods, dalam 101 gram seledri hanya mengandung 16 kalori. Meski rendah kalori, ternyata seledri menyimpan banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan. Dalam seledri mentah terkandung vitamin K, folate, flavonoid, potassium, vitamin B2, fiber, magnesium, vitamin C, vitamin A, kalsium, vitamin B6, dan banyak nutrisi lainnya.

Manfaat seledri

Para peneliti mengatakan bahwa seledri megandung antioksidan yang tinggi. Hal ini tentu saja karena kandungan dari vitamin C dan flavonoid pada sayuran ini. Kandungan antioksidan sudah lama dipercaya sebagai pencegah kanker.

Seledri juga dipercaya mengandung anti inflamasi atau radang. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Molecular Nutrition and Food Research mengatakan bahwa kandungan apigenin dalam seledri dapat mengurangi ekspresi protein inflamasi tertentu. Kandungan ini dapat mengurangi peradangan dan mengembalikan keseimbangan kekebalan tubuh.

Infografik SC Manfaat Seledri Bagi Kesehatan

Infografik SC Manfaat Seledri Bagi Kesehatan. tirto.id/Fuad

Selain mengandung antioksidan dan anti inflamasi, seledri dipercaya dapat mengatasi hiperlipidemia atau kelebihan kandungan lemak dalam darah. Dilansir dari Medical News Today, kelebihan kandungan lemak dalam darah dapat mengakibatkan seseorang terkena penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke.

Dalam sebuah studi membuktikan bahwa ekstrak daun seledri dapat mengurangi hiperlipidemia pada tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seledri mampu mengurangi kolestrol jahat dalam darah. Meskipun penelitian ini dilakukan pada hewan, hasil temuan ini dapat direplikasi pada manusia. Tentu hal ini memberikan alasan bagus untuk mengonsumsi seledri.

Memilih dan mengolah seledri dengan baik

Sebelum mengonsumsi seledri pastikan untuk membeli seledri yang baik dan segar. Menurut Healthline, seledri yang bagus memiliki batang yang kokoh dan tegap. Saat ditarik, batang seledri yang baik akan mudah patah bukan membengkok. Begitu pula dengan daun, daun seledri segar memiliki tekstur yang renyah dan warna hijau yang cerah. Hindari mengonsumsi seledri yang memiliki bercak kuning atau coklat.

Untuk pengolahannya, Anda bisa menggunakannya menjadi berbagai masakan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan seledri, seperti berikut:

    • Jangan terlalu lama untuk mengonsumsi seledri yang sudah dipotong. Seledri yang telah dicincang perlahan akan kehilangan nutrisinya dalam beberapa jam. Cara terbaik adalah memotong seledri sesaat akan dimasak atau disajikan.
    • Tidak menyimpan seledri lebih dari lima hingga tujuh hari karena nutrisi yang terkandung lebih dari itu tidak akan maksimal.
    • Hindari terlalu lama memasak, karena seledri akan kehilangan antioksidan sebanyak 38 persen saat direbus selama lebih dari tiga menit. Pastikan untuk mengolah seledri tanpa menghilangkan warnanya.

Baca juga artikel terkait SAYURAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari