Menuju konten utama

Malaysia Sudah Transisi ke Endemi, Bagaimana dengan Indonesia?

Epidemiolog menyarankan pemerintah RI fokus menekan angka COVID ketimbang deklarasi menuju endemi.

Malaysia Sudah Transisi ke Endemi, Bagaimana dengan Indonesia?
Seorang siswa sekolah dasar menerima suntikan vaksin COVID-19 di Dumai, Riau, Senin (17/1/2022). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/YU

tirto.id - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, pemerintah Indonesia tidak akan terburu-buru mengumumkan perubahan situasi pandemi menjadi endemi COVID-19. Walaupun pemerintah Malaysia memulai transisi pandemi ke endemi per Jumat (1/4/2022).

"Kita tidak terburu-buru untuk menyatakan endemi, kita akan memastikan indikator akan terkendali dan pada level yang aman, seperti indikator PPKM Level 1 transmisi komunitas," kata Nadia saat dihubungi Tirto pada Senin (4/4/2022).

Nadia menerangkan, walaupun sejumlah negara tetangga di regional ASEAN sudah mengumumkan transisi endemi, pihaknya tidak akan terpengaruh, dan pemerintah Indonesia tetap memperhatikan kasus dan kondisi COVID-19 dalam negeri.

"Kita akan melihat perkembangan tren penanganan pandemi di negara kita," jelasnya.

Dirinya menekankan untuk mencapai status endemi COVID-19 diperlukan beberapa indikator, seperti positivity rate di bawah 5 persen, angka keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio atau BOR) di bawah 5 persen, laju transmisi (Rt) di bawah angka 1, dan vaksinasi 2 dosis lebih dari 70 persen dari total populasi.

"Semua indikator ini harus dipenuhi secara konsisten selama enam bulan dan seluruh wilayah sudah berada di PPKM level 1," ujarnya.

Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyampaikan bahwa deklarasi dari pandemi ke endemi bukanlah suatu hal yang penting. Namun menjaga agar pandemi tidak kembali membeludak dengan menekan angka penambahan kasus dan keterisian rumah sakit akibat COVID-19 itu yang paling penting.

"Biar deklarasi pandemi ke endemi itu urusan WHO, kita menekan angka COVID-19 sehingga tidak seperti di sejumlah negara yang kembali melonjak kasusnya seperti Cina," kata Pandu.

Dirinya menuturkan bahwa pemerintah Indonesia agar tidak ikut-ikutan dengan negara lain dan fokus memperhatikan kasus yang ada dalam negeri.

"Saat ini tanpa harus mengumumkan pandemi ke endemi kebijakan sudah mulai diperlonggar, tentunya dengan evaluasi kenaikan kasus serta mendorong vaksin booster terutama kepada lansia," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky