tirto.id - Selepas pernikahan massal, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyampaikan bahwa penyelenggaraan perayaan tahun baru kali ini akan diadakan tanpa berlebihan. Salah satu bentuknya adalah dengan meniadakan pesta kembang api.
"Karena itu, saya berharap malam hari ini tertib, rapi, kita tiadakan kembang api, tapi kita teruskan kegiatan bersama rakyat," kata Anies saat ditemui di Jakarta Pusat, pada Senin (31/12/2018).
Dari pantauan Tirto, di kawasan Bundaran HI, terdapat sejumlah kembang api. Terdapat juga beberapa pedagang yang menjual kembang api di sekitar wilayah Bundaran HI.
Setelah perayaan Tahun Baru 2019, Anies turut menanggapi sejumlah kembang api yang tetap memeriahkan malam pergantian tahun di Bundaran HI.
"Yang jelas itu bukan kita," jelas Anies.
Maksud dari meniadakan perayaan yang berlebihan dari Anies adalah untuk mengingat momen tahun baru ini yang berdekatan dengan bencana tsunami di Selat Sunda. Untuk itulah, Pemprov DKI Jakarta mengadakan acara berdoa bersama saat tahun baru di Bundaran HI.
"Kita doakan mereka [korban tsunami] mendapatkan kekuatan, dan ketabahan dari Allah, kita semua jadi bangsa yang tangguh," ucap Anies dalam pidatonya saat di Bundaran HI.
Selain itu, Anies berharap agar warga Jakarta yang berada di sekitar Bundaran HI, pulang dengan tertib dan aman setelah acara selesai.
"Buat semuanya, saya juga berharap malam hari ini kita jaga ketertiban. Selesai acara di sini,kembali ke rumah masing-masing dengan tertib, rapi, dan damai," ujar Anies,.
Dalam sambutannya, ia juga mengajak agar di tahun 2019, yang merupakan tahun pesta politik di Indonesia, agar warga Jakarta bisa menjaga kedamaian yang ada di Jakarta.
"Tahun depan, dimana tahun politik berlangsung, Jakarta tetap aman dan damai, dan tentram bagi semuanya," tukas Anies.
Acara pun diakhiri dengan penghitungan mundur pergantian tahun. Anies juga ikut serta dalam acara penghitungan mundur tersebut.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri