Menuju konten utama

Mahfud MD: Pilgub Jatim Tak Diwarnai Isu SARA Seperti di Jakarta

Mahfud MD mengatakan Jawa Timur aman karena masyarakatnya yang tidak mudah terprovokasi.

Mahfud MD: Pilgub Jatim Tak Diwarnai Isu SARA Seperti di Jakarta
Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD memberi keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/11/2017). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memprediksi Pilgub Jatim 2018 akan berlangsung aman, tidak seperti Pilgub Jakarta pada April lalu yang diwarnai isu SARA.

Hal tersebut disampaikan Mahfud usai menghadiri pernikahan putri Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Grha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta pada Jumat (29/12/2017).

"Mudah-mudahan [aman]. Kejahatan dan provokasi tidak bisa kita duga, tapi kalau melihat peta ke depannya, saya kira Jawa Timur aman. Saya kira tidak akan terjadi lah seperti Jakarta dan sebagainya yang berkelanjutan sampai sekarang," kata Mahfud MD.

Mahfud, yang juga pernah menjadi pengurus DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan Jawa Timur aman karena masyarakatnya yang tidak mudah terprovokasi.

"Masyarakatnya di sana tidak terlalu mudah terprovokasi SARA, karena masyarakat NU [Nahdlatul Ulama] kalau di Jawa Timur ya."

Selain itu, pasangan calon yang maju Pilgub Jatim tahun depan bebas dari perbedaan ikatan primordial yang bisa menjadi pemicu munculnya provokasi SARA.

"Sekarang ini pasangan calon yang sudah muncul tidak ada perbedaan ikatan primordial, sama-sama Muslim, sama-sama NU, sama-sama Jawa, gitu. Jakarta memang agak rawan untuk dilantik menjadi isu SARA, tapi kalau Jawa Timur, saya rasa aman," katanya.

Saat ini pasangan yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jatim adalah Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang disokong Golkar, Nasdem dan Demokrat. Kemudian pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas yang diusung PKB dan PDI-P.

Sementara itu, Gerindra, PAN dan PKS berencana untuk membentuk poros baru di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Meski ketiganya belum mencapai kata sepakat apakah akan mengusung poros baru atau mendukung salah satu dari dua pasangan calon yang telah ada.

Gerindra sebelumnya sempat memberi mandat kepada La Nyalla Mattaliti untuk maju pilgub, dengan syarat menjalin komunikasi dengan PAN. Namun, hingga batas waktu yang ditetapkan, komunikasi belum membuahkan hasil. La Nyalla kemudian mengembalikan mandat ke DPP Gerindra.

Selang beberapa hari usai pengembalian mandat, Gerindra memunculkan nama Moreno Suprapto buat menjadi cagub Jatim, dengan alasan mewakili generasi milenial dan memiliki darah turunan Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri