tirto.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, menyatakan melawan oligarki merupakan tindakan yang sah dan wajib diperjuangkan. Hal ini disampaikan Mahfud ketika merespons pertanyaan soal strategi melawan oligarki dalam sistem politik Indonesia.
“Perlawanan terhadap oligarki bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban dalam memperjuangkan demokrasi yang sehat,” kata Mahfud dalam acara “Tabrak Prof”, di Jakarta, Rabu (7/2/2024) malam.
Mahfud menyampaikan, perlunya upaya kolektif untuk memperbaiki sistem politik yang rentan terhadap dominasi kelompok kepentingan tertentu.
“Langkah-langkah konkret melibatkan pembenahan kebijakan, peningkatan partisipasi publik, dan penegakan aturan yang adil,” terang Mahfud.
Dalam diskusi tersebut Mahfud menegaskan perlawanan kepada oligarki boleh dilakukan. Dia berkeyakinan transformasi positif dapat dicapai melalui keterlibatan aktif masyarakat dan reformasi politik yang mendalam.
“Silakan! Melawan oligarki itu sah,” tegas Mahfud.
Sementara itu, Mahfud juga menegaskan Indonesia Emas 2045 hanya bisa tercapai jika serius menumpas korupsi di negeri ini. Sebab, jika korupsi merajalela, target itu tidak akan tercapai.
“Bisa dicapai kalau kita disiplin, terutama kalau tidak ada korupsi,” kata Mahfud.
Dia menuturkan, Indonesia Emas adalah penjabaran dari Indonesia maju, dengan beberapa ciri-ciri, di antaranya, pendapatan perkapita rata-rata masyarakat mencapai US$23.900, bahkan ada yang mengatakan sebesar US$29.000-USS$30.000. Untuk saat ini, pendapatan perkapita Indonesia masih US$4.600.
“Ini angkanya masih sangat jauh,” ungkap dia.
Ditambahkan dia, Indonesia Emas bila mengacu pada peta jalan yang dibuat sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), baru akan dicapai pada 2045.
Menurut Mahfud, pada 2045 itu, diharapkan Indonesia sudah tidak ada lagi orang miskin, disebabkan rata-rata pendapatan perkapitanya sudah mencapai US$23.900.
“Nah pada tahun itu, partisipasi pendidikan tinggi mencapai 74 persen, lulusan SMA masuk ke perguruan tinggi. Bukan yang lain tidak diterima, tetapi langsung dapat kerja. Itu setidaknya konsep Indonesia Emas,” pungkas Mahfud.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fahreza Rizky