tirto.id - Pengemudi Honda CR-V bernama Tania Felicia diamankan petugas setelah kedapatan melarikan diri dari hadangan petugas polisi lalu lintas. Ia kemudian menabrakkan mobilnya ke belasan sepeda motor, mobil, hingga bus di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Pusat.
Setelah dibawa ke Polda Metro Jaya, Selasa (21/11/2017), diketahui bahwa Felicia mengidap kelainan kejiwaan dan mempunyai dua kepribadian atau bipolar. Ia bahkan mempunyai kartu kuning dari rumah sakit jiwa.
Hal ini diterangkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono. Dalam pemeriksaannya, Felicia sudah menjalankan tes urine di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Polda Metro Jaya, tapi hasilnya negatif.
Argo menuturkan bahwa selama pemeriksaan, sikap Felicia sama sekali tidak jelas. Ditanyai oleh penyidik Ditreskrimum, jawabannya seringkali melantur. "Ditanya a, jawabnya c. Ditanya b, jawabnya d," ungkapnya, Rabu (22/11/2017).
Setelah orangtuanya datang, barulah polisi mengetahui Felicia menderita penyakit bipolar atau kepribadian ganda yang suka berganti-ganti.
"Artinya dia sudah memiliki kartu kuning. Kartu kuning dari rumah sakit bahwa dia adalah ada suatu tekanan atau mental yang tidak stabil. Jadi setelah kita cek ke orang tuanya memang saat ortunya pergi, yang bersangkutan kemudian mengambil mobil, kemudian dia dibawa keluar jalan-jalan," papar Argo.
Ia belum bisa berkomentar banyak terkait kelalaian orang tua Felicia dalam mengawasi anaknya. Yang jelas, surat kuning tersebut akan diselidiki kebenarannya oleh penyidik kepolisian. Sejauh ini, surat tersebut didapat dari rumah sakit di daerah Duren Sawit.
Insiden bermula saat Felicia mengendarai Honda CR-V ke dalam wilayah ganjil-genap dan dihentikan oleh petugas. Menolak dihentikan, ia pun melarikan diri dan kedapatan hampir menabrak polisi. Ia bahkan menabrak mobil derek di kawasan Bundaran Senayan. Dikejar warga dan polisi, Felicia baru berhenti setelah sampai di sekitar lampu merah Bundaran Senayan.
Ketika tertangkap, Felicia malah sempat terlihat tersenyum-senyum seakan tak ada kejadian yang diakibatkan olehnya. Ia bahkan tak mau menunjukan surat-surat kepemilikan kendaraan atau izin mengemudi. Beruntung, ia tak diamuk massa dan langsung diamankan.
Felicia yang berprofesi sebagai mahasiswi ini sudah dilepaskan setelah pemeriksaan. Menurut Argo, bukan tidak mungkin Felicia dibebaskan dari jerat hukum karena kondisinya tersebut. Sampai sekarang, status Felicia masih sebagai saksi. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Laporan kerusakan yang masuk hanya soal mobil derek yang sempat ditabrak Felicia.
"Kalau misal dia sakit kayak orang gila, gimana?" Argo menanya balik ketika dibahas soal bentuk tanggung jawab Felicia atas tindakannya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari