tirto.id - Ratna menunggu anaknya Darmawan Adi Wicaksono di depan gedung Resmob Polda Metro Jaya sejak Kamis (26/9/2019) pagi. Wawan, begitu anaknya akrab disapa, adalah mahasiswa Universitas Yarsi yang ikut berdemonstrasi di DPR, Jakarta, Selasa kemarin.
"Mau ketemu anak saya tapi tidak boleh [oleh polisi]. Alasannya belum tahu. Bahasanya begitu saja," kata Ratna kepada reporter Tirto, Kamis sore.
Ia sebetulnya sudah berkali-kali meminta, bahkan memohon kepada polisi yang berada di unit resmob untuk diperbolehkan bertemu Wawan. Sebentar juga tak apa. Tapi jawaban yang didapat sama sekali tidak memuaskan.
"Saya tanya [ke polisi], Wawan benar ada di sini enggak? Mereka bilang benar dan ada datanya. Tapi saya tak butuh data, saya butuh kepastian anak itu ada di dalam. Supaya pikiran saya tenang," ujarnya.
"Saya ini orangtuanya, mau ketemu anak saja masa tak boleh."
Wawan meninggalkan rumah setelah pamit kepada Ratna dan suaminya untuk mengikuti demonstrasi. Ratna sempat menolaknya, namun suaminya mengizinkan.
Sejak itu Ratna tidak lagi melihat anaknya. Ia mencari kabar Wawan ke teman-temannya yang mungkin tahu. Tapi tidak juga berbuah hasil.
Beruntung Rata didatangi teman-teman kampus Wawan pada Rabu malam. Dari sana Ratna tahu anaknya ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
"Kenapa polisi tidak ada pemberitahuan, padahal dia sudah pegang HP anak saya. Saya kebingungan," ujarnya.
Sampai pukul 16.35, Ratna belum juga bisa menemui Wawan. Ia hanya berhasil melihat anaknya sesaat, ketika Wawan digiring keluar dari Gedung Resmob menuju arah Gedung Biddokkes Polda Metro Jaya.
"Pipi sebelah kanannya membiru dan jidatnya bengkak," ujarnya. "Saya masih menunggu."
Polda Metro Jaya menangkap 94 orang yang terlibat demo. 56 orang mahasiswa dari kampus di Jawa Barat sudah dilepaskan, sisanya belum. Mereka, kata Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya, masih diperiksa lebih lanjut dan akan dibebaskan setelah semua selesai--tanpa menyebut kapan.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Rio Apinino