tirto.id - Madura United bakal tetap membayar gaji pemain kendati Liga 1 2020 ditunda hingga 29 Mei karena virus corona atau COVID-19. Namun, gaji yang dibayarkan manajemen selama diberhentikannya Liga hanya 25 persen.
“Gaji pemain tetap kami bayar, meski ada pengumuman bahwa kompetisi sementara ini dihentikan,” sebut Ziaul Haq selaku Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PMBM), sebagaimana diwartakan Antara, Senin (30/3).
Sebelumnya, PSSI mengumumkan dalam surat keputusan bernomor SKEP/48/III/2020 bahwa klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja atas kewajiban pembayaran gaji, yakni membayar 25 persen dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja selama status force majeure.
Masih dalam surat yang sama, organisasi tertinggi sepak bola Indonesia itu juga menulis jika status bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI akan menginstruksikan PT LIB untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 mulai 1 Juli 2020.
Sebaliknya, apabila status bencana diperpanjang, maka Liga 1 dan Liga 2 musim ini bakal dihentikan.
“Kita semua harus berbesar hati. Ini adalah kondisi darurat yang melanda umat manusia di dunia. Mari kita saling bergandeng tangan, tanpa saling menyalahkan. Jika kita kompak dan bersatu, kita akan kuat, bersama melewati ujian ini,” ujar Ketua PSSI, Moch. Iriawan.
Untuk itu, Madura United pun menghormati keputusan PSSI. Para pemain juga telah diliburkan dan diberikan wejangan agar berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. Tim pelatih Laskar Sape Kerrab percaya bahwa para pemainnya dapat menjaga kondisi dan kebugaran fisik.
“Semua pihak harus sama-sama memahami bahwa situasi saat ini adalah force majeure. Hal-hal yang menjadi kewajiban sebagaimana petikan surat dari PSSI tentunya bukan hal yang perlu diperdebatkan di tengah situasi saat ini,” papar Ziaul Haq.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya