tirto.id - Mahkamah Agung (MA) menggelar sidang paripurna khusus pemilihan Ketua Mahkamah Agung, Senin (6/4/2020). Pemilihan dilakukan dalam merespons posisi Hatta Ali yang akan pensiun, Selasa (7/4/2020).
Rapat berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam pantauan para hakim agung sudah datang di ruang sidang Koesoema Atmadja, Mahkamah Agung.
Beberapa hakim agung terlihat sudah berada di ruang sidang dengan toga. Petinggi MA pun memasuki ruangan beberapa waktu kemudian dengan mengenakan masker dan sarung tangan. Sidang kemudian dibuka oleh Hatta Ali selaku Ketua MA.
"Sidang paripurna khusus Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan agenda tunggal pemilihan Ketua Mahkamah Agung pada hari ini, Senin tanggal 6 April 2020 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," kata Hatta Ali, Senin (6/4/2020).
Dalam sambutan, Hatta Ali mengatakan pemilihan Ketua Mahkamah Agung dilangsungkan hari ini dalam rangka mencegah kekosongan kursi Ketua Mahkamah Agung. Sebab, Hatta Ali akan memasuki umur pensiun, Selasa (7/4/2020).
"Secara normatif, saya akan memasuki usia pensiun besok, 7 April 2020. Namun, secara administratif saya akan menanggalkan jabatan Ketua Mahkamah Agung per 1 Mei 2020. Oleh karena itu, pemilihan ini tetap harus kita laksanakan untuk menghindari terjadinya kekosongan pucuk pimpinan Mahkamah Agung," kata Hatta.
Hatta Ali mengatakan pemilihan Hakim Agung sebelumnya sudah dipersiapkan 2 bulan sebelumnya. Pandemi Covid-19 berdampak pada proses pemilihan Ketua MA kali ini berbeda dari biasanya karena hakim agung menggunakan masker dan hanya dihadiri hakim agung dan panitia pemilihan. Selain itu, sidang pemilihan Ketua MA disiarkan secara daring.
Hatta berharap proses pemilihan Ketua MA yang disaksikan secara daring tidak menghilangkan esensi keterbukaan pemilihan Ketua MA. Ia juga berharap agar hakim agung memilih tanpa intervensi. Ia juga berdoa semoga Ketua MA terpilih dapat menjaga marwah MA di masa depan.
"Saya berharap sidang paripurna khusus ini dapat berjalan lancar dan pada akhirnya kita berharap pemilihan ini akan melahirkan pimpinan tinggi MA yang dapat menjaga harkat martabat dan marwah Mahkamah Agung," kata Hatta.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri