Menuju konten utama

MA AS Sebut Apple Bisa Dituntut Jika Biaya Aplikasi Terlalu Mahal

Konsumen dapat mengajukan tuntutan hukum jika harga aplikasi iPhone terlalu mahal

MA AS Sebut Apple Bisa Dituntut Jika Biaya Aplikasi Terlalu Mahal
Warga melihat ke dalam jendela toko Apple pertama di Austria, yang buka tanggal 24 Februari, dalam sebuah tinjauan media di Wina, Austria, Kamis (22/2/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Heinz-Peter Bader

tirto.id - Mahkamah Agung AS telah membuat keputusan yang menyatakan, konsumen dapat mengajukan tuntutan hukum dengan keluhan harga aplikasi iPhone yang terlalu mahal pada hari Senin (13/5/2019).

Dilansir AP News, tuntutan ini menambah permasalahan Apple yang juga sedang mengalami penurunan penjualan iPhone dan investigasi di Eropa yang melibatkan pengaduan dari Spotify atas komisi serta masalah lainnya.

Gugatan tersebut dapat berpengaruh besar bagi penanganan perusahaan terhadap 2 juta aplikasi di App Store miliknya. Meskipun sebagian besar aplikasi itu dapat diunduh secara gratis, tetapi beberapa lainnya membebankan biaya tambahan dan berlangganan layanan untuk mendapatkan lebih.

Permohonan Apple untuk mengakhiri kasus ini telah ditolak oleh empat hakim pengadilan liberal dan hakim Brett Kavanaugh, yang mana kasusnya menuntut Apple yang membebankan komisi 30 persen pada aplikasinya.

Namun, Apple berpendapat itu hanya perantara antara konsumen dengan pengembang aplikasi, dan pengguna iPhone tidak memiliki klaim terhadap Apple berdasarkan undang-undang antimonopoli dan keputusan Mahkamah Agung 1977.

“Kami yakin kami akan menang dan bagaimanapun juga App Store btidak melakukan monopoli,” kata Apple dalam pernyataan atas keputusan pada Senin.

Tetapi Kavanaugh menekankan dalam pendapatnya, besar komisi Apple juga dapat mempengaruhi konsumen dan pengembang aplikasi.

Sementara itu, Wakil presiden eksekutif wawasan pasar App Annie, Danielle Levitas menyatakan, komisi tidak mungkin hilang sepenuhnya karena memang aplikasi membutuhkan biaya untuk mendistribusikannya agar bisa masuk dalam daftar.

Hal ini kemungkinan akan membuat gusar para investor yang juga sedang dalam kegelisahan dalam perang dagang dengan Cina yang kemungkinan membuat Apple akan kesulitan dalam menjual produk iPhone-nya lebih banyak.

Sementara itu, Apple juga sedang mengatasi penurunan penjualan iPhone dengan berusaha menghasilkan lebih banyak uang dari penjualan layanan seperti layanan berlangganan musiknya serta layanan video mendatang.

Sebagian besar upayanya berhasil dan meningkatkan divisi layanan Apple yang mencakup App Store menjadi bagian perusahaan yang tumbuh cepat dengan pendapatan melonjak 16 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga artikel terkait APPLE atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Teknologi
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Yulaika Ramadhani