tirto.id - Mahkamah Agung AS telah membuat keputusan yang menyatakan, konsumen dapat mengajukan tuntutan hukum dengan keluhan harga aplikasi iPhone yang terlalu mahal pada hari Senin (13/5/2019).
Dilansir AP News, tuntutan ini menambah permasalahan Apple yang juga sedang mengalami penurunan penjualan iPhone dan investigasi di Eropa yang melibatkan pengaduan dari Spotify atas komisi serta masalah lainnya.
Gugatan tersebut dapat berpengaruh besar bagi penanganan perusahaan terhadap 2 juta aplikasi di App Store miliknya. Meskipun sebagian besar aplikasi itu dapat diunduh secara gratis, tetapi beberapa lainnya membebankan biaya tambahan dan berlangganan layanan untuk mendapatkan lebih.
Permohonan Apple untuk mengakhiri kasus ini telah ditolak oleh empat hakim pengadilan liberal dan hakim Brett Kavanaugh, yang mana kasusnya menuntut Apple yang membebankan komisi 30 persen pada aplikasinya.
Namun, Apple berpendapat itu hanya perantara antara konsumen dengan pengembang aplikasi, dan pengguna iPhone tidak memiliki klaim terhadap Apple berdasarkan undang-undang antimonopoli dan keputusan Mahkamah Agung 1977.
“Kami yakin kami akan menang dan bagaimanapun juga App Store btidak melakukan monopoli,” kata Apple dalam pernyataan atas keputusan pada Senin.
Tetapi Kavanaugh menekankan dalam pendapatnya, besar komisi Apple juga dapat mempengaruhi konsumen dan pengembang aplikasi.
Sementara itu, Wakil presiden eksekutif wawasan pasar App Annie, Danielle Levitas menyatakan, komisi tidak mungkin hilang sepenuhnya karena memang aplikasi membutuhkan biaya untuk mendistribusikannya agar bisa masuk dalam daftar.
Hal ini kemungkinan akan membuat gusar para investor yang juga sedang dalam kegelisahan dalam perang dagang dengan Cina yang kemungkinan membuat Apple akan kesulitan dalam menjual produk iPhone-nya lebih banyak.
Sementara itu, Apple juga sedang mengatasi penurunan penjualan iPhone dengan berusaha menghasilkan lebih banyak uang dari penjualan layanan seperti layanan berlangganan musiknya serta layanan video mendatang.
Sebagian besar upayanya berhasil dan meningkatkan divisi layanan Apple yang mencakup App Store menjadi bagian perusahaan yang tumbuh cepat dengan pendapatan melonjak 16 persen dari tahun sebelumnya.
Editor: Yulaika Ramadhani