Menuju konten utama

Luhut Perkirakan Ekonomi Bali Tumbuh 6,54 Persen Usai Pertemuan IMF

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Bali bisa mencapai lebih dari 6,5 persen lantaran pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.

Luhut Perkirakan Ekonomi Bali Tumbuh 6,54 Persen Usai Pertemuan IMF
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara dalam sesi seminar tentang Infrastructure and Sustainable Financing and Asia Sovereign Ratings Outlook pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018). ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Bali pada akhir tahun ini akan mencapai lebih dari 6,54 persen. Perkiraan itu dipengaruhi oleh jumlah tamu dan delegasi dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali yang diklaim mencapai 36 ribu.

“Angka 6,54 persen itu dengan asumsi penerimaan apabila peserta yang hadir 19 ribu. Tapi kalau betul ini sampai 36 ribu, maka akhir tahun bisa lebih dari 6,54 persen,” kata Luhut dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali pada Sabtu (13/10/2018).

Lebih lanjut, Luhut menyebutkan dari pertumbuhan ekonomi ini bakal ada 32 ribu lapangan kerja yang terbentuk. Sementara jumlah turis pun dapat meningkat, mengingat pemerintah pusat telah memperluas apron Bandara Ngurah Rai, Bali sehingga mampu menampung tambahan wisatawan hingga mencapai 1,2 juta orang per tahunnya.

Terkait okupansi hotel, Luhut turut mengklaim bahwa terjadi peningkatan dari 70 persen menjadi 80 persen. “Ini semua sejalan dengan usaha kita mengurangi defisit pada neraca perdagangan. Pendapatan Bali diperkirakan bertambah Rp1,2 triliun, tapi itu saya perkirakan masih bisa naik di waktu mendatang,” ungkap Luhut.

Masih dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster mengamini pernyataan Luhut terkait peningkatan pendapatan Bali dari perhelatan yang berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 itu. Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah sangat terbantu dengan sejumlah pembangunan di Bali yang menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Sejumlah pembangunan infrastruktur yang dimaksud ialah underpass di dekat Bandara Ngurah Rai yang memakan biaya sebesar Rp174 miliar, perluasan apron pada landasan udara, serta perbaikan pada fasilitas pengolahan sampah yang berbiaya Rp250 miliar.

“Untuk jangka panjangnya terkait promosi pariwisata Bali. Ada perwakilan dari 189 negara yang hadir. Kalau kami sendiri lakukan promosi satu-satu ke negara itu tidak akan mungkin, khususnya dari segi biaya,” ujar Wayan Koster.

Baca juga artikel terkait IMF 2018 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Agung DH