tirto.id -
"Banjir ini pun akibat sampah, kita tidak disiplin. Jadi kita jangan marah-marah. Kita semua tidak disiplin. Kita jangan saling menyalahkan, tidak perlu saling menyalahkan. Ayo kita kerja, kita tangani sampah ini dengan baik," Kata Luhut di bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Luhut mencontohkan bukti konkret dalam penanganan sampah demi mencegah banjir yaitu Citarum Harum. Ia mengklaim, Citarum berhasil berubah karena mereka langsung bekerja untuk menyelesaikan masalah banjir.
Mereka membersihkan segala sampah serta mendidik rakyat serta pebisnis agar tidak buang sampah sembarangan.
"Itu kalau Anda lihat sekarang ke sana sudah lumayan kemajuannya. Apakah semua sudah berhasil? Belum. Masih banyak yang harus kita kerjakan," Kata Luhut.
Soal pembangunan waduk untuk penanganan banjir di Jakarta, Luhut menyebut itu kewenangan gubernur. "Itu tanya gubernur," Kata Luhut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo mengatakan pihaknya berupaya untuk menangani banjir di Ibu Kota. Hingga Minggu (28/4/2019) hari ini masih ada tiga kelurahan yang terendam banjir.
“Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dan Kelurahan Cawang, Jakarta Timur,” kata dia ketika dihubungi Tirto, Minggu (28/4/2019).
Berdasarkan data hingga pukul 06.00 WIB hari ini, di daerah Pengadegan terdapat 2 RW dan 7 RT terdampak banjir dengan jumlah pengungsi 80 jiwa dan 23 Kepala Keluarga.
Di Kembangan Utara ada 1 RW dan 1 RT dengan 209 jiwa pengungsi dan 44 Kepala Keluarga terdampak banjir. Untuk daerah Cawang, terdapat 120 orang pengungsi dan 60 Kepala Keluarga.
“Total hingga hari ini 409 jiwa pengungsi dan 127 Kepala Keluarga,” ucap dia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra