tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru dari masing-masing calon gubernur yang akan mengikuti Pilkada DKI 2017 mendatang. Hasil survei itu menunjukkan, pasangan Anies-Sandi atau Agus-Sylvi berpotensi untuk mengalahkan pasangan calon petahana Gubernur DKI Ahok-Djarot jika pemilihan gubernur berlangsung hingga putaran kedua.
Berkaitan dengan itu, Peneliti LSI, Ardian Sopa, menjelaskan jika pemilihan gubernur putaran kedua berlangsung hari ini, dan pasangan Ahok-Djarot berhadapan dengan Anies-Sandi maka pasangan Anies-Sandi mendapatkan 38 persen sementara Ahok-Djarot 32 persen suara, sedangkan 29,9 persen belum memutuskan.
Sebaliknya jika Ahok-Djarot berhadapan dengan Agus-Sylvi, maka Ahok-Djarot cuma akan memiliki 31,9 persen suara sedangkan Agus-Sylvi 35,1 persen suara dan yang belum memutuskan sebesar 33 persen.
"Kenapa Ahok bisa kalah? Anies-Sandi dan Agus-Sylvi memiliki karakter pemilih yang hampir sama sehingga punya mobilitas pada putaran kedua," kata Ardian Sopa dikutip dari Antara pada Jumat (7/10/2016).
Selain itu, Ardian juga mengatakan bahwa akan ada perpindahan dukungan jika putaran ke dua.
"Akan ada perpindahan dukungan. Jadi ketika Ahok melawan Anies, suara Agus (pada putaran pertama) akan pindah ke Anies. Jika Ahok melawan Agus, suara Anies akan pindah ke Agus," lanjut dia.
Selain itu, Ardian menjelaskan berdasarkan survei LSI menunjukkan karakter pemilih Anies-Sandi dan Agus-Sylvi memiliki kesamaan antara lain muslim, etnis non Tionghoa, usia muda, pendapatan rendah, pendidikan tinggi, dan pemilih dari partai pendukung juga dari pemilih yang berasal dari Partai Golkar.
Sebaliknya, karakter pemilih untuk pasangan petahana menurut survei LSI adalah non muslim, etnis Tionghoa, usia di atas 40 tahun, pendidikan rendah, pendapatan di atas Rp3,5juta, dan pemilih dari partai pendukung kecuali dari partai Golkar.
Lebih lanjut, jika Ahok-Djarot kalah pada putaran pertama sehingga Anies-Sandi dan Agus-Sylvi yang lolos ke putaran kedua, maka Adrian memprediksi pemilihan putaran kedua akan berlangsung ketat.
"Kalau memang beradu (Anies-Sandi dan Agus-Sylvi) karena basis masyarakatnya sama, maka akan berlangsung ketat. Tapi akan lebih tinggi Anies sedikit kendati masih dalam margin error (menurut survei)," pungkas Ardian.
Untuk diketahui, survei LSI dilakukan antara 28 September hingga 2 Oktober 2016 dengan 440 orang responden, wawancara tatap muka, metode multi-stage random sampling, margin error plus-minus 4,8 persen. LSI menyatakan survei dilakukan dengan biaya sendiri dan dilengkapi dengan riset kualitatif berupa focus discussion group, media analisa dan wawancara mendalam.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto