tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis elektabilitas kedua capres-cawapres per Januari 2019. Hasilnya, pasangan Jokowi-Maruf masih unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
“Jadi selisih elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo ini kurang lebih sekitar 20 persen,” ujar peneliti LSI, Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Adjie merincikan, elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 54,8 persen. Sementara Prabowo-Sandi di angka 31,0 persen, sisanya masih belum memilih.
Dalam catatan LSI, suara Jokowi-Maruf mengalami fluktuasi sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019 yang hanya 52,2 persen. Namun, angka elektabilitas Jokowi-Maruf masih di atas 50 persen dari Agustus 2018 hingga Januari 2019.
Di sisi lain, elektabilitas Prabowo-Sandi meningkat dari 29,5 persen pada Agustus 2018 menjadi di atas 30 persen pada Januari 2019.
Perubahan angka tersebut, kata Adjie, terjadi karena beberapa pemilih belum menentukan pilihannya. Dalam riset kali ini, jumlah undecided voters (pemilih yang ragu-ragu) menurun dari 18,3 persen pada Agustus 2018 menjadi 14,2 persen di Januari 2019.
“Kedua capres belum berhasil untuk menggaet pemilih dari karakter pemilih yang undecided,” kata Adjie.
Dari data tersebut, Adjie menyebut, Jokowi-Maruf berpotensi kuat menang dalam Pilpres 2019. Selain elektabilitas Jokowi-Maruf tinggi, jarak angkanya juga cukup jauh.
"Ini selisihnya terjaga. Ini dapat menjadi catatan kenapa sampai saat ini kami sampaikan per hari ini Januari 2019 pasangan Jokowi-Maruf lebih punya potensi lebih besar untuk memenangi Pilpres 2019," kata Adjie.
Survei ini melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan pendekatan multistage random sampling dengan nilai margin error sebesar 2,8 persen.
Survei juga dilakukan dengan cara wawancara secara tatap muka dengan kuesioner. Mereka juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan FGD, analis media, dan indepth intervensi. Survei dibiayai langsung oleh LSI Denny JA.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto