Menuju konten utama

Menilik Pengaruh Dukungan Anies untuk Pramono-Rano di Jakarta

Dukungan Anies kepada Pramono-Rano meski belum meningkatkan elektabilitas tetapi secara signifikan mampu menurunkan suara RK-Suswono.

Menilik Pengaruh Dukungan Anies untuk Pramono-Rano di Jakarta
Anies Baswedan menyapa wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (24/8/2024). Menurut pengurus DPD PDIP, kedatangan Anies tersebut untuk membahas Pilkada 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

tirto.id - Spekulasi dukungan Anies Baswedan kepada Pramono Anung-Rano Karno di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta terus bergulir. Sinyal tersebut semakin kuat usai mantan tim sukses Anies di Pilpres 2024 merapat ke pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan itu.

Ada dua orang mantan timses Anies yang bergabung dalam tim pemenangan Pramono-Rano. Mereka adalah Aldy Perdana Putra dan Mandira Bienna Elmir. Keduanya memilih bergabung ke Pramono-Rano karena ada kecocokan prinsip.

Dukungan untuk Pramono-Rano juga muncul dari Partai Ummat yang notabene pendukung Anies. Dukungan ini terkonfirmasi oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Jakarta, Imawan Renwarin, usai mengunjungi kediaman Rano di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).

"Rasa-rasanya [Pramono-Rano] ada di hati kami gitu, untuk sama-sama kita berjuang Insyaallah ke depan, ya memenangkan beliau di Pilkada ke depan," sebut Imawan di kediaman Rano.

Meski demikian, Anies belum secara resmi menentukan sikap politiknya di Pilkada Jakarta.

Analis sosio-politik dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Musfi Romdoni, menilai terlalu dini mengatakan Anies akan mendukung Pramono-Rano. Menurut dia, jumlah timses Anies di Pilpres kemarin cukup banyak sehingga belum bisa dipastikan itu sebagai sebuah dukungan.

“Apakah keduanya sosok yang begitu vital bagi Anies. Kalau bukan, saya kira itu bukan sinyal Anies dukung Pramono-Rano,” jelas dia kepada Tirto, Rabu.

Header Pilkada 2024 PILGUB Jakarta Pramono Anung-Rano Karno

Header Pilkada 2024 PILGUB Jakarta Pramono Anung-Rano Karno. tirto.id/Parkodi

Musfi justru melihat Anies tidak ingin mempromosikan paslon mana pun. Itu terlihat dari komentar Jubir Anies yang justru tidak menolak adanya gerakan mencoblos tiga paslon dari para pendukung Anies.

Analis politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan, tokoh yang pernah ada dalam barisan Anies tidak serta merta mewakili kepentingan politik Anies di Pilgub DKI. Apalagi Pramono sendiri tidak punya kedekatan dengan Anies, kecuali sebatas relasi personal yang memang sudah mengenal sejak lama.

"Pertama, Pramono tetap menyandang orangnya Jokowi, sehingga memungkinkan Anies untuk tidak terlibat dalam proses kontestasi Pramono, terlebih Anies tidak memiliki utang politik dengan PDIP. Situasi ini membuat Anies tetap berjarak,” ucap Dedi kepada Tirto, Rabu.

Kedua, kata dia, dari sisi prospek Anies di kancah politik nasional yang cenderung akan ia bangun sendiri tanpa ada bantuan dari kubu Pramono atau PDIP. Ini semakin menambah alasan mengapa Anies dimungkinkan tidak terlibat dalam sokong-menyokong di Pilkada Jakarta nanti.

Meski arah politik Anies masih abu-abu, namun menurut analis politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Kunto Adi Wibowo, pengaruh Anies dalam Pilkada Jakarta cukup kuat. Hanya saja persoalannya apakah itu akan mempengaruhi pilihan publik atau sebaliknya.

“Pasti mempengaruhi, tapi seberapa besarnya? Mungkin tidak 100 persen mereka yang nyoblos Pak Anies pas Pilpres akan nyoblos Pramono-Rano waktu ketika Pak Anies menyatakan dukungan,” kata Kunto kepada Tirto, Rabu.

Kunto melihat justru pendukung Anies masih merasa kesal dengan PDIP yang sudah memberikan harapan palsu kepada mantan Menteri Pendidikan itu. Namun pada akhirnya, narasinya akan berubah yakni mana yang sekiranya lebih baik dibandingkan dengan pasangan-pasangan calon yang ada.

“Dan [narasi] itu bisa sangat dipergunakan oleh Pramono-Rano ketika Pak Anies nanti akan memberikan dukungan,” ujar dia.

Jika secara terang-terangan Anies mendukung Pramono-Rano, sudah tentu efeknya sampai ke akar rumput. Karena Anies sendiri sebenarnya punya hubungan yang cukup erat dengan basis atau kantong masyarakat miskin kota di Jakarta.

“Dan di situ Pak Anies punya jasa kepada mereka waktu jadi gubernur. Dan tentu saja pasti akan didengarkan oleh mereka,” imbuh dia.

Belum lagi kedekatan Anies ke anak-anak muda yang ada di Jakarta. Anies, kata Kunto, berhasil menyimbolkan perubahan yang sangat diinginkan oleh anak muda. Maka, ini bisa sangat beresonansi dengan anak muda yang ada di Jakarta untuk memilih pasangan yang didukung Anies.

Header Pilkada 2024 PILGUB Jakarta Ridwan Kamil-Suswono

Header Pilkada 2024 PILGUB Jakarta Ridwan Kamil-Suswono. tirto.id/Parkodi

Sebaliknya, Musfi Romdoni mengatakan, kalau pun ternyata Anies mendukung Pramono-Rano bukan jaminan kemenangan. Pasalnya, jika dilihat pada Pilkada Jakarta 2017, kemenangan Anies di Jakarta bukanlah yang besar.

“Ia baru menang di putaran kedua melawan Ahok, itu pun karena suara AHY kabarnya merapat ke Anies,” kata Musfi.

Begitu pula di Pilpres 2024, sebagai petahana Gubernur Jakarta, nyatanya Anies kalah dari Prabowo-Gibran. Hal itu menunjukkan bahwa suara Anies di akar rumput sangat ditunjang oleh mesin pemenangan partai politik, khususnya PKS.

“Dengan PKS di kubu Ridwan Kamil, suara Anies di akar rumput saya kira sedang terbelah dan tidak sebesar yang dibayangkan,” jelas dia.

Dampak Dukungan Anies

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis temuan terbaru mengenai pengaruh dukungan Anies di Pilgub DKI Jakarta. Hasilnya, dukungan Anies kepada Pramono-Rano meski belum meningkatkan elektabilitas tetapi secara signifikan mampu menurunkan suara RK-Suswono.

Sebaliknya, bagi RK-Suswono, mereka memerlukan dukungan dari Anies untuk memastikan suaranya tidak turun, atau minimal keduanya memerlukan sikap netral Anies.

LSI membagi responden dalam tiga kelompok secara acak dengan jumlah sampel yang sama (masing-masing 400 responden). Pertama kelompok kontrol, yang mana responden dari kelompok ini diberikan pertanyaan, “Kalau pemilihan langsung gubernur diadakan hari ini, siapa yang akan pilih di antara pasangan nama berikut?”.

Kedua, kelompok treatment 1. Pada kelompok ini responden diberikan pertanyaan, “Kalau pemilihan langsung gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Pramono Anung-Rano, maka siapa yang akan dipilih di antara pasangan nama berikut?”.

Terakhir kelompok treatment 2. Responden ini diberikan pertanyaan, “Kalau pemilihan langsung gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka siapa yang akan dipilih di antara pasangan nama berikut?”.

“Jadi eksperimen bermaksud membandingkan hasil dari treatment grup kelompok yang di treatment dengan yang kontrol atau yang tidak diberi perlakuan. Dan kalau ada perbedaan signifikan berarti ada pengaruh,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, Rabu.

Hasil eksperimen LSI menunjukkan jika Anies mendukung Pramono-Rano, maka perolehan suaranya naik menjadi 31,5 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tanpa intervensi dukungan Anies atau pada kelompok kontrol yang hanya 29,0 persen.

“Jadi kalau Anies mendukung Pramono-Rano suara dukungan terhadap Pram-Rano meningkat sedikit 2,48 persen,” imbuh Djayadi.

Anies Baswedan

Anies Baswedan saat ditemui selepas diskusi Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital di UGM. (FOTO/Dina T Wijaya)

Setelah dilakukan uji statistik, bisa dikatakan dukungan Anies ke Pramono-Rano tidak berpengaruh banyak pada elektabilitas paslon tersebut. Sebaliknya, jika Anies mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka suara Pramono-Rano menurun jadi 26,1 persen.

Artinya terjadi penurunan sebanyak 2,93 persen dibandingkan elektabilitas pada kelompok kontrol yang sebesar 29,0 persen di atas.

“Jadi dukungan Anies terhadap RK-Suswono itu menurunkan tingkat dukungan kepada Pram-Rano sebanyak 2,93 persen. Tapi setelah dilakukan uji statistik dites dukungan ini tidak signifikan penurunannya. Dengan kata lain, siapa pun yang didukung Anies suara untuk Pram-Rano cenderung tidak berubah,” papar Djayadi.

LSI juga melihat eksperimen pengaruh Anies terhadap elektabilitas RK-Suswono. Hasilnya dalam kelompok treatment 1, jika Anies mendukung Pramono-Rano, suara RK-Suswono menurun 11,22 persen dari kelompok kontrol atau tanpa dukungan Anies sebesar 51,7 persen.

“Dan setelah diuji statistik penurunan RK-Suswono akibat dukungan Anies kepada Pram-Rano signifikan. Dengan kata lain, dukungan Anies ke Pram-Rano signifikan akan menurunkan tingkat dukungan masyarakat kepada RK-Suswono,” jelas dia.

Dalam simulasi treatment kelompok 2, jika Anies mendukung RK-Suswono, maka suara paslon tersebut hanya naik 2,03 persen dari 51,7 persen.

“Ini artinya pengaruh Anies menjadi penting signifikan. Baik bagi Pram-Rano maupun RK-Siswono,” pungkas Djayadi.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - News
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fahreza Rizky