tirto.id - Proyek pembangunan moda transportasi Light Rapid Transit (LRT) untuk jalur Velodrome-Kelapa Gading ditargetkan akan rampung akhir tahun 2018. LRT mulai dioperasikan pada awal tahun 2019.
"Ya untuk konstruksi sudah 90 persen, untuk sarana itu 99 persen," kata Allan Tandiono, Direktur Utama LRT Jakarta pada Rabu (14/11/2018) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Tarif LRT hingga saat ini belum ditetapkan. Pihak LRT masih menunggu koordinasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Fasilitas yang disiapkan antara lain adalah eskalator, lift, CCTV, public announcer, musholla, ruang menyusui, akses difabel, dan klinik. Setiap masinis yang akan bekerja pun akan dicek secara fisik dan mental.
Uji statis sudah dijalankan pada hari ini. Dalam pengujian statis, dilakukan pengecekan fasilitas dan kelengkapan LRT, tetapi belum dijalankan. Pihak Ombudsman hadir untuk melihat apakah pembangunan LRT sejauh ini sudah memenuhi standar, khususnya untuk difabel.
"Uji dinamis nanti. Minggu depan kita liat," kata Alamsyah Saragih, Anggota Ombudsman, di Kelapa Gading, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/11/2018).
Uji dinamis yang akan dijalankan meliputi pantauan apakah cukup aman dan ada jalan keluar untuk kondisi darurat.
"Supaya kita dapat gambaran secara real (nyata) gimana mengelola walaupun namanya masih simulasi," kata Alamsyah.
Alamsyah juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak LRT untuk pembuatan aplikasi pengaduan LRT. Dengan itu, para pengguna LRT dapat langsung memasukan keluhannya dan dapat diproses lebih cepat.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Yantina Debora