Menuju konten utama

Lowongan CPNS 2016 Kemungkinan Tidak Dibuka

Keterbatasan anggaran dan waktu yang tersisa hingga akhir tahun 2016 tidak memungkinkan untuk membuka kesempatan penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2016.

Lowongan CPNS 2016 Kemungkinan Tidak Dibuka
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta melakukan aktivitas saat hari pertama kerja di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gedung Balaikota, Jakarta, Senin (11/7). Antara foto/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Keterbatasan anggaran dan waktu yang tersisa hingga akhir tahun 2016 tidak memungkinkan untuk membuka kesempatan penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2016.

"Anggaran dan waktu yang tersisa sepertinya tidak memungkinkan perekrutan CPNS tahun ini," kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bina Haria Wibisana saat menghadiri peresmian UPT BKN di Padang, Sumatera Barat, Selasa (8/11/2016) seperti dilaporkan kantor berita Antara.

Ia pun mengonfirmasi bahwa informasi penerimaan CPNS yang beredar di media sosial saat ini tidak benar, karena belum ada persetujuan dari presiden.

"Persetujuan presiden tentu juga mempertimbangkan anggaran yang tersedia," ujarnya.

Namun, ia mengakui hal itu tidak mutlak, karena untuk jabatan atau posisi tertentu, terutama yang mendukung nawacita, bisa saja dilakukan perekrutan.

"Pastinya kita tunggu keputusan presiden," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam perekrutan CPNS nanti, UPT BKN yang ada di daerah akan berperan aktif.

"UPT dilengkapi juga dengan infrastruktur teknologi informasi yang cukup untuk melaksanakan ujian CPNS," ujarnya.

Saat ini UPT BKN telah ada Semarang, Jambi, Serang, Gorontalo, Mataram dan Padang.

Sementara itu Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengharapkan kehadiran UPT BKN di daerah itu berimbas positif pada kualitas penerimaan CPNS ke depan.

"Sekarang sistem penerimaan CAT sudah bagus dalam menetapkan standar kelulusan CPNS karena semua yang diterima bisa terpakai. Mudah-mudahan bisa makin baik," katanya.

Baca juga artikel terkait PNS atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh