tirto.id - Lizzo telah digugat melakukan pelecehan seksual oleh tiga mantan penarinya di pengadilan tinggi Los Angeles County pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Penggugat ini antara lain Arianna Davis, Crystal Williams dan Noelle Rodriguez. Ketiganya mengajukan berbagai tuntutan termasuk pelecehan seksual, agama, ras, diskriminasi disabilitas, dan penyerangan.
Lizzo diklaim telah menekan para penari untuk menari secara telanjang di sebuah klub di Amsterdam dan mempermalukan salah satunya karena masalah berat badan.
Pemilik nama asli Melissa Viviane Jefferson atau dikenal dengan panggungnya sebagai Lizzo dituntut untuk ganti rugi atas kasus tersebut.
Pengaduan hukum juga menyebut perusahaan produksinya yaitu Big Grrrl Big Touring, Incm, dan Shirlene Quigley.
Sementara perwakilan dari pihak Lizzo tidak memberikan komentar apapun terkait hal tersebut. Padahal nama Lizzo sedang naik akhir-akhir ini.
Setelah memenangkan Grammy pada awal tahun kemarin, Lizzo telah menghabiskan sebagian besar tahun 2023 untuk melakukan tur ke berbagai negara, seperti Amerika Utara, Eropa, Oseania, dan Asia.
Dugaan Tuntutan Lizzo oleh Tiga Mantan Penari
Dalam tuntutan yang diajukan, setelah melakukan konser di Amsterdam, Lizzo dan krunya menghadiri pertunjukan bertema seksual di sebuah klub di Red Light District yang terkenal.
Merujuk pada laman The Guardian, Lizzo mulai mengundang para penari untuk bergiliran menyentuh para penampil yang telanjang.
Selama pertunjukan, Lizzo bernyanyi dan menekan salah satu penarinya, Davis untuk menyentuh payudara salah satu wanita yang telanjang yang sedang tampil di klub tersebut.
Penggugat juga merasa terkejut terhadap hilangnya rasa hormat yang ditunjukkan Lizzo terhadap anatomi tubuh karyawan-karyawannya terutama di hadapan banyak orang.
Sebelumnya, Lizzo juga menuduh penari tersebut tidak berkomitmen pada perannya dan juga menyinggungnya masalah berat badan mereka yang terus bertambah.
Selain itu, penggugat ketiga, Rodriguez, juga mengatakan dia berhenti karena perlakuan rekan satu timnya.
Rodriguez juga mengklaim bahwa pemimpin penari Lizzo, Quigley berulang kali meminta penari lain untuk masuk Kristen, padahal terkait keyakinan dalam beragama adalah hak masing-masing personal.